Dari sisi kualitas aset, lanjut Mariana, rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) per 31 Desember 2021 sebesar 2,64%, mengalami perbaikan jika dibandingkan tahun 2020 sebesar 4,19%.
Sementara, sampai dengan bulan Maret 2022, nilai pembiayaan baru Perseroan tercatat sebesar Rp754,03 miliar. “Angka ini telah mencapai target yang telah ditetapkan untuk periode yang sama,” tambahnya.
Pasalnya, pada tahun 2022 Perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 2,59 triliun. Laba bersih Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 568,66%, atau naik menjadi Rp9,07 miliar dari sebelumnya sebesar Rp1,36 miliar, seiring dengan terkendalinya Pandemi Covid-19.
“Dari sisi permodalan, Perseroan memiliki modal (ekuitas) sebesar Rp1,26 triliun dengan total liabilitas sebesar Rp 2,59 triliun. Dengan Gearing Ratio (Debt to Equity Ratio/DER) sebesar 1,93 kali, Perseroan memiliki tingkat permodalan yang baik,” tutupnya.
Sumber: jakarta.suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid