BRI telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022. Pertama, selective growth, di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.
Selain itu, BRI akan meneruskan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.
Selanjutnya, BRI akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.
Untuk menjaga profitabilitas, BRI fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi, yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA).
"Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus fokus di segmen UMKM, utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisien dan value yang diciptakan harus kembali ke mikro dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga akan makin besar value creation kepada seluruh stakeholders," pungkas Sunarso.
Sumber: batam.suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid