Indonesia diyakini bisa menguasai teknologi baterai listrik dalam beberapa waktu ke depan. Peresmian pabrik baterai mobil listrik oleh Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada beberapa waktu lalu turut menandai upaya pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan industri baterai listrik di Indonesia.
“Peresmian itu merupakan indikasi untuk meningkatkan elektrifikasi sekaligus mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dan menurunkan emisi karbon. Sebab, 27% emisi sektor energi disumbangkan oleh sektor transportasi,” Kata Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha di Jakarta, kemarin.
Satya mengatakan mengacu pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai KBLBB ditargetkan akan mendorong pembangunan Stasiun Pengisian Listrik (SPLU) kendaraan listrik untuk 2.200 unit mobil listrik dan 2,1 juta unit motor listrik pada 2025.
“Dengan demikian, industri baterai perlu diperkuat, salah satunya dengan menciptakan ekosistem pembangunan industri baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir,”tambahnya.
Menurut Satya, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan variasi mineral yang beragam sebagai nilai tambah dan kelebihan untuk menarik investasi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid