POLHUKAM.ID - Desak-desakan saat pembagian makanan gratis di pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memakan korban jiwa.
Jumat (18/7/2025) tiga warga meninggal dunia dalam kejadian itu.
Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina menikah dengan Maula Akbar putra Dedi Mulyadi.
Namun sejauh ini belum ada penjelasan rinci dari polisi soal kasus itu.
Desakan polisi usut tuntas
Sejumlah kalangan mendesak kasus itu diproses hukum.
Praktisi Hukum Yudi Kurnia mengatakan insiden yang merenggut tiga nyawa itu sebagai ujian serius bagi penegakan hukum di Indonesia.
"Itu harus diproses secara hukum dan dipertanggungjawabkan. Ini akibat dari kelalaian penyelenggara yang mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan ribuan warga," ujar Yudi dikutip dari Tribun Jabar, Senin (21/7/2025).
Ia juga menolak anggapan bahwa pesta itu adalah "pesta rakyat."
Menurutnya, acara tersebut merupakan pesta pejabat yang dilegitimasi dengan pembagian konsumsi gratis.
Yudi menegaskan, siapa pun yang terlibat harus diproses secara adil, sesuai asas equality before the law.
"Harus ada perlakuan yang sama di mata hukum, baik rakyat kecil maupun pejabat. Semua yang terlibat di pemerintahan atau kepolisian sebaiknya dinonaktifkan dulu untuk menghindari intervensi relasi kuasa," katanya.
Ia juga menekankan bahwa tanggung jawab penyelenggara tidak cukup hanya dengan permintaan maaf atau ganti rugi materi.
"Ada pasal-pasal dalam KUHP yang harus ditegakkan. Suka tidak suka, harus diproses secara hukum," ucap Yudi.
Dia mendesak agar penyidikan tidak hanya dilakukan di tingkat daerah, melainkan ditangani langsung oleh Mabes Polri.
"Karena di dalam struktur acara ada nama Kapolda Metro Jaya maka penyidikannya harus oleh tingkat yang lebih tinggi," ujar Yudi.
Pernikahan Anak Kapolda Metro Jaya dan Anak Dedi Mulyadi
Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina adalah putri sulung dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto.
Dia menikah dengan Maula Akbar Mulyadi Putra yang merupakan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Prosesi akad nikah pasangan ini berlangsung Rabu, 16 Juli 2025, siang di Gedung Pendopo Kabupaten Garut.
Kemudian dilanjutkan dengan 'pesta rakyat' dua hari kemudian yang memakan korban jiwa 3 warga.
Pernikahan anak Dedi Mulyadi dan anak Kapolda Metro Jaya jadi sorotan karena keduanya pejabat publik.
Desakan dari DPR RI
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah, mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut secara menyeluruh insiden tewasnya tiga orang dalam acara resepsi pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Menurut dia peristiwa ini tidak bisa dianggap remeh dan harus disikapi secara serius.
“Kematian tiga orang dalam acara resepsi pernikahan ini adalah tragedi yang tidak bisa dianggap biasa. Aparat kepolisian dan pihak terkait harus segera mengungkap penyebab pasti peristiwa ini dan memastikan ada pertanggungjawaban hukum,” kata Abdullah, kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).
Abdullah menegaskan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam proses penyelidikan.
Dia meminta agar aparat bekerja sesuai aturan hukum tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun.
“Jangan ada yang ditutup-tutupi. Keluarga korban dan masyarakat berhak mengetahui kebenaran. Saya mendukung penuh langkah kepolisian dan berharap semua fakta dibuka secara terang,” ucapnya.
Abdullah pun berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan secara adil, demi memberikan kepastian hukum serta rasa keadilan bagi keluarga korban.
Penjelasan sementara polisi
Polda Jawa Barat mengambilalih kasus ini dari Polres Garut.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, menyampaikan bahwa polisi telah memeriksa lokasi kejadian dan akan melakukan olah TKP ulang untuk mengungkap penyebab pasti insiden.
"Kami akan investigasi. Datanya masih sebatas informasi awal," kata Hendra, Minggu (20/7/2025).
Hendra menegaskan, semua pihak akan diperiksa atas dugaan kelalaian.
"Nanti ini akan kami lakukan investigasi ulang dan disampaikan," imbuhnya.
Kekacauan di 'pesta rakyat'
Insiden maut ini terjadi di pintu gerbang Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025) lalu saat ribuan warga berebut makanan gratis setelah salat Jumat.
Akibat desak-desakan, tiga orang tewas, yakni dua warga sipil dan satu anggota polisi.
Selain itu, 30 orang lainnya dilaporkan pingsan.
Korban meninggal dunia yakni :
1. Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Garut.
2. Dewi Jubaedah (61), warga Jakarta Utara.
3. Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut.
Video yang beredar memperlihatkan warga berjejal, mendorong, hingga beberapa terjatuh dan terinjak-injak.
Petugas yang berjaga berupaya mengevakuasi korban dari kerumunan
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
TERUNGKAP! Kini Dicekal & Berstatus Buronan, Riza Chalid Ternyata Sempat Menghubungi Adik Presiden Prabowo Sebelum Tersangka
Pakar Paparkan Dua Kesalahan Fatal BPKP Dalam Audit Kasus Tom Lembong
Jokowi Tawarkan Opsi Pemeriksaan Kasus Dugaan Ijazah Palsu Dilakukan di Kediamannya di Solo
Pakar: Harusnya Pengadilan Tinggi Berani Melepas Tom Lembong, Bahaya bila Dihukum