POLHUKAM.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap aliran dana dalam kasus dugaan pemerasan penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang melibatkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel.
Dalam kasus ini, ternyata bukan Noel yang menerima aliran dana paling banyak, melainkan Irvian Bobby Mahendro (IBM).
Irvian Bobby yang diduga kuat sebagai "otak" dalam kasus dugaan pemerasan ini, disebutkan menerima uang paling banyak di antara lainnya.
Ia yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 tahun 2022-2025, menerima sebanyak Rp69 miliar.
Uang yang diterima Irvian Bobby, disebut KPK digunakan untuk pembelian aset, hiburan, dan penyertaan modal di tiga perusahaan penyedia jasa K3 (PJK3).
Ketimbang Irvian Bobby, uang yang diterima Noel jauh lebih sedikit, yakni sebesar Rp3 miliar.
Namun, Noel juga disebutkan menerima satu unit motor.
"Dalam perkara ini, sejumlah uang mengalir kepada pihak penyelenggara negara, yaitu IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) sebesar Rp3 miliar pada Desember 2024," ujar Ketua KPK, Setyo Budiyanto, Jumat.
Lebih lanjut, Setyo mengungkapkan praktik dugaan pemerasan ini sudah berlangsung sejak 2019, dengan total aliran dana mencapai Rp81 miliar.
Modusnya, para tersangka mengenakan tarif lebih banyak, yakni mencapai Rp6 juta, kepada pekerja dan perusahaan yang mengajukan sertifikasi K3.
Padahal, tarif resminya hanya sebesar Rp275.000.
Apabila enggan membayar lebih, maka pekerja dan perusahaan yang mengajukan akan dipersulit atau bahkan tidak diproses sama sekali.
"Jika tidak membayar lebih, permohonan dipersulit atau tidak diproses sama sekali," jelas Setyo.
"Biaya sebesar Rp6 juta tersebut bahkan dua kali lipat dari rata-rata pendapatan atau upah (UMR) yang diterima para pekerja dan buruh kita," imbuh dia.
Berikut ini daftar tersangka beserta aliran dana yang mereka terima:
1. Immanuel Ebenenezer, Wamenaker periode 2024-2029
Menerima Rp3 miliar pada Desember 2024.
2. Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 tahun 2022-2025
Menerima Rp69 miliar dalam kurun waktu 2019-2024.
Uang itu digunakan Irvian Bpbby untuk pembelian aset, hiburan, dan penyertaan modal di tiga perusahaan penyedia jasa K3 (PJK3).
3. Gerry Aditya Herwanto Putra, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022-sekarang;
Menerima uang sebesr Rp3 miliar dalam kurun waktu 2020-2025.
Rinciannya, setoran tunai Rp2,73 miliar, transfer dari Irvian Bobby Rp317 juta, dan dana dari dua perusahaan PJK3 sebesar Rp31,6 juta.
4. Subhan, Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 tahun 2020-2025
Menerima Rp3,5 miliar dari sekitar 80 perusahaan PJK3 selama 2020-2025.
5. Anitasari Kusumawati, Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020-sekarang
Menerima Rp5,5 miliar melalui perantara. Uang itu diterima Anita dalam kurun waktu 2021-2024.
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya