Sebab, intimidasi biasanya identik dengan adanya ancaman. "Kita harus uji dulu, yang dimaksud intimidasi menurut dia itu seperti apa. Kalau yang kita pahami intimidasi adalah bentuk ancaman dan lain sebagainya," jelasnya.
Lebih jauh, Fatoni menegaskan, pengaduan terhadap pernyataan Butet soal dugaan intimidasi ini tidak ada muatan politis apapun. Dia hanya ingin, kasus yang dialami Butet ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Jadi kami melihat hal ini harus kita laporkan, supaya menjadi pelajaran bagi pihak siapa pun dalam menyampaikan pendapat. Jadi itu saja, nggak ada muatan politis atau apapun," pungkas Fatoni.
Sebelumnya diberitakan, Butet buka suara terkait dugaan intimidasi oleh aparat kepolisian saat pentas teater di TIM, Jumat pekan lalu.
Menurut dia, sebelum acara berlangsung, dirinya diminta menandatangani surat pernyataan yang menyatakan tak akan bahas unsur politik selama pentas teater digelar.
Dia merasa heran karena persyaratan administrasi itu belum pernah ada sejak era Reformasi. "Itu zaman Orde Baru aja seperti itu,” kata Butet, Selasa 5/12/2023) Butet pun minta staf agar mengurus surat tersebut.
Pun, dia menuturkan selama pentas berjalan tak ada tindak intimidasi yang dilakukan aparat.
Tapi, ia mengaku sebelum pentas digelar, ada polisi yang sempat mendatangi lokasi teater."Ada menurut staf saya, sore hari itu ada polisi nggak tahu dari mana, yang menanyakan ini acara apa lah gitu-gitu," ujar Butet
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya