BOJONEGORO, Radar Bojonegoro - Muhammad Hanafi, calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat Polemik siapkan empat saksi untuk sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dia dicoret dari daftar calon tetap (DCT) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Keempat saksi itu guna memperkuat dugaannya terkait kesewenang-wenangan penyelenggara pemilu. Yakni, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten (Bawaslukab) Bojonegoro.
’’Hari ini (kemarin, Red) memperbaiki bukti berupa identitas saksi dan P-10. Serta, surat pernyataan saksi,” ucapnya.
Adapun empat saksi terdiri atas tenaga ahli dan parpol. Tepatnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bojonegoro Sunaryo Abumain.
Serta, 13 alat bukti. Kemudian, menuntut empat hal meliputi pembatalan surat keputusan (SK) KPUK Nomor 168 Tahun 2023, mengembalikan namanya dalam DCT, pemberhentian tetap komisioner KPUK, dan anggota bawaslukab setempat.
Pada prinsipnya, Hanafi akan mempertanyakan di persidangan bagaimana KPUK dan Bawaslukab Bojonegoro membuat kebijakan mencoret dirinya beserta tiga caleg lain dari DCT. ’’Kami ingin tahu proses (pencoretan) sesuai tahapan atau tidak. Apakah bawaslukab sudah sesuai hukum beracaranya?,” ujarnya menggebu melalui sambungan telepon seluler.
Baca Juga: Caleg Demokrat Laporkan KPUK-Bawaslukab Bojonegoro ke DKPP, Terkait Pencoretan Dari Daftar DCT
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya