KISAH Horor Paul Farrell Jatuh 200 Meter di Rinjani: Saya Rela Buat Perjanjian Dengan Iblis

- Jumat, 27 Juni 2025 | 13:55 WIB
KISAH Horor Paul Farrell Jatuh 200 Meter di Rinjani: Saya Rela Buat Perjanjian Dengan Iblis


"Sejujurnya, saya rela mematahkan lengan, kaki, atau semua tulang saya untuk keluar dari situasi itu. Jika saya perlu membuat perjanjian dengan Tuhan atau Iblis untuk keluar dari sana hidup-hidup, saya akan melakukannya."


Tim pendaki lain mencoba menolong dengan menyambung pakaian menjadi tali darurat, namun usaha itu tak cukup. 


Akhirnya, setelah lima jam penantian yang menegangkan, tim penyelamat profesional tiba dan berhasil mengangkatnya. Ketika akhirnya bebas, ia merasa "benar-benar lega".


"Saya sangat bersyukur dan bersemangat," ungkapnya. 


"Saya suka adrenalin dan olahraga ekstrem, tetapi situasi ini hampir membuat saya jera."


Berkaca pada insiden yang menimpanya dan tragedi yang merenggut nyawa Juliana, Farrell memberikan sejumlah saran untuk meningkatkan keamanan pendakian di Rinjani.


"Pertama-tama, saya ingin berduka cita atas meninggalnya Juliana dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya," katanya.


"Terkait peningkatan [keamanan], kita perlu mempertimbangkan bahwa Indonesia adalah negara miskin dengan sedikit sumber daya. Namun, tentu saja harus ada lebih banyak uang diinvestasikan untuk meningkatkan keamanan di sana," ujar dia.


"Mereka dapat menaikkan biaya yang dikenakan untuk mengunjungi lokasi tersebut. Atau memastikan setiap kelompok memiliki setidaknya dua pemandu, sehingga salah satu dari mereka tetap berada di belakang dan dapat menawarkan semacam dukungan kepada orang-orang yang merasa tidak enak badan dan tertinggal, seperti yang terjadi pada Juliana," saran Farrell.


Pengalaman mendekati kematian itu telah mengubah cara pandangnya secara fundamental.


"Sangat jarang orang selamat dari kecelakaan seperti ini, sayangnya. Namun, ketika saya masih hidup setelah mengalami [jatuh di Gunung Rinjani], saya mulai berpikir tentang apa yang benar-benar penting," kata Farrell.


"Sejak kecelakaan saya, hubungan saya dengan Tuhan menjadi jauh lebih baik. Sekarang saya mencoba menjalani hidup dengan lebih selaras dengan nilai-nilai yang benar-benar penting bagi saya."


Meski trauma, ia tidak kapok. Ketika ditanya apakah akan mendaki Rinjani lagi, ia menjawab tanpa ragu.


"Tidak diragukan lagi. Tapi saya akan lebih berhati-hati saat mendaki [Gunung Rinjani] kedua kalinya. Mendaki gunung adalah sesuatu yang ingin saya lakukan selama sisa hidup saya, selama saya masih mampu."


👇👇


Entendem por quê o governo deles nos deve explicações sim?
irlandês Paul Farrell, de 31 anos, foi resgatado no mesmo dia em que escorregou 200 metros pela encosta do Monte Rinjani. Após a queda, ele conseguiu sinal de celular para ligar a um hotel local e chamar ajuda. pic.twitter.com/gGjvqpDB8e

No ano passado o turista irlandês Paul Farrel de 31 anos foi resgatado após cair 200m no mesmo vulcão na Indonésia. Juliana caiu 150m no primeiro dia e o socorro nunca chegou. pic.twitter.com/K5Hn9PaqD5

O irlandês resgatado após cair em vulcão onde morreu Juliana 🌋

Paul Farrell, de 32 anos, passou por uma experiência que começou parecida com a da publicitária brasileira Juliana Marins, que morreu após cair durante uma trilha no Monte Rinjani, na Indonésia.

Em outubro do ano… pic.twitter.com/eORnK08GoZ


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar

Terpopuler