Elite Kristen Buka Suara atas Kekerasan Israel saat Pemakaman Shireen Abu Akleh

- Kamis, 19 Mei 2022 | 08:00 WIB
Elite Kristen Buka Suara atas Kekerasan Israel saat Pemakaman Shireen Abu Akleh

Petugas menendang dan memukuli pengusung jenazah dan menembakkan granat kejut ke kerumunan pelayat di Rumah Sakit St Joseph. Monsinyur Tomasz Grysa, yang mewakili Tahta Suci di Yerusalem, mengatakan tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan tidak beralasan.  

Baca Juga: Pendeta Katolik Terkemuka di Yerusalem Bikin Aparat Israel Irit Bicara karena...

Israel mengatakan penanganan kekerasaan  pemakaman sedang ditindaklanjuti namun negara zionis itu menuduh para pemimpin agama membuat pernyataan ekstrem. Abu Akleh seorang koresponden veteran Aljazirah dan beragama Kristen. 

Pada konferensi pers di Rumah Sakit St Joseph pada Senin, para pemimpin dari 15 denominasi di Yerusalem mengutuk apa yang mereka sebut "intrusi kekerasan" polisi Israel ke dalam prosesi pemakaman Abu Akleh. 

Monsignor Grysa mengatakan kesepakatan 1993 antara Gereja Katolik Roma dan Israel menjunjung tinggi dan mematuhi hak asasi manusia atas kebebasan beragama, yang dalam hal ini telah dilanggar Israel secara brutal. 

Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa, rohaniawan Katolik Roma terkemuka di Tanah Suci, mengatakan Invasi Polisi Israel dan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional menyerang pelayat, memukul mereka dengan tongkat, menggunakan granat asap, menembakkan peluru karet, menakut-nakuti pasien rumah sakit adalah pelanggaran berat terhadap norma dan peraturan internasional. 

Halaman:

Komentar

Terpopuler