WHO Sebut Cacar Monyet Tidak Bakal Jadi Pandemi, tapi Pakar Bilang...

- Kamis, 02 Juni 2022 | 15:30 WIB
WHO Sebut Cacar Monyet Tidak Bakal Jadi Pandemi, tapi Pakar Bilang...

Baca Juga: Cara Menghindar dari Cacar Monyet

Pekan lalu, seorang penasihat utama WHO mengatakan bahwa wabah di Eropa, AS, Israel, Australia, dan sekitarnya kemungkinan terkait dengan seks di dua pesta yang baru-baru ini dilangsungkan di Spanyol dan Belgia.

Jika itu terkonfirmasi, maka itu telah menandai anomali yang signifikan dari pola penyebaran cacar monyet, sebuah infeksi yang menjadi khas di Afrika tengah dan barat. Di wilayah-wilayah endemik itu, orang-orang kebanyakan justru terinfeksi oleh hewan seperti binatang pengerat dan primata liar.

Sementara diketahui, epidemi-epidemi ini belum menyebar melintasi perbatasan.

Kasus-kasus cacar monyet yang terjadi sebelumnya di Afrika tengah dan barat juga dilaporkan relatif terkendali. Kendati begitu, kata Lewis, masih belum jelas apakah individu yang terinfeksi tanpa gejala bisa menularkan virus, atau apakah penyakit itu bisa ditularkan melalui udara, seperti campak atau Covid-19.

Untuk wabah saat ini, belum ada kematian yang dilaporkan.

Kebanyakan pasien cacar monyet hanya mengalami demam, nyeri tubuh, kedinginan, dan kelelahan. Orang dengan penyakit yang lebih serius dapat mengalami ruam dan luka pada wajah dan tangan yang kemudian bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. 

Cacar monyet terkait dengan cacar, tetapi memiliki gejala yang lebih ringan. Setelah cacar dinyatakan musnah pada tahun 1980, negara-negara menangguhkan program imunisasi massal mereka.

Baca Juga: Masyarakat Perlu Edukasi Dini Terkait Cacar Monyet, Ini Sebabnya

Oleh beberapa ahli, langkah itu diyakini telah membantu penyebaran cacar monyet, lantaran sekarang hanya ada sedikit kekebalan yang tersebar luas terhadap penyakit terkait; vaksin cacar juga protektif terhadap cacar monyet.

Menurut Lewis, akan 'disayangkan' jika cacar monyet akhirnya 'mengeksploitasi kesenjangan kekebalan' yang ditinggalkan oleh cacar 40 tahun yang lalu. Kendati begitu, menurutnya, masih ada kesempatan untuk menutup wabah sehingga penyakit itu tidak bercokol di daerah baru.

Sumber: akurat.co

Halaman:

Komentar

Terpopuler