polhukam.id - Sekitar 4.000 pengunjuk rasa pro-Palestina di Melbourne, Australia, berunjuk rasa pada hari Sabtu dan Ahad (21/1) selama 15 pekan berturut-turut, menyerukan gencatan senjata di Gaza dan memblokir terminal barang utama.
Protes itu terjadi di tengah blokade yang sedang berlangsung terhadap kapal Israel di dermaga kota.
Blokade di Pelabuhan Melbourne telah berlangsung selama lebih dari dua hari, dimulai pada hari Jumat (19/1), dan menghalangi pembongkaran kapal milik Israel. Akibatnya empat kapal kargo terdampar bersama 30.000 kontainer.
Baca Juga: Tingkatan Niat Sholat Merujuk Kitab Safinatun Najah Karya Syaikh Salim bin Samir Al-Hadrami
Dilansir polhukam.id dari laman Middleeasteye.net, Mohammed Helmy, salah satu penyelenggara protes, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa protes dan blokade sejauh ini efektif dan dimaksudkan untuk menekan pemerintah agar mengambil tindakan atas kekejaman yang terjadi di Gaza akibat agresi Israel.
“Tindakan tersebut telah memblokir pelabuhan sepenuhnya saat ini untuk mengirimkan pesan yang kuat kepada pemerintah bahwa warga Melbourne tidak senang dengan kapal-kapal Zim yang dimuat dari pelabuhan Melbourne,” katanya.
“Saat ini pelabuhan tersebut diblokir total untuk bongkar muat kapal dan hal itu dimungkinkan karena dukungan serikat pekerja. Hal ini dimaksudkan untuk menekan pemerintah agar mengambil tindakan dan menghentikan genosida di Gaza,” imbuhnya.
Baca Juga: Apa Hukum Mengadzankan Jenazah di Kubur? Begini Penjelasan dari Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak