polhukam.id - Perusahaan ritel pakaian asal Swedia H&M mengumumkan akan menutup 28 tokonya sekaligus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 588 karyawannya di Spanyol. Serikat pekerja mengatakan alasan terjadinya PHK yakni kondisi organisasi, produksi dan ekonomi yang tidak pasti.
Melansir Reuters H&M memiliki 133 toko di Spanyol dan mempekerjakan hampir 4.000 orang. Pihak manajemen H&M mengatakan memiliki toko di lokasi yang tepat dan tetap kompetitif merupakan sebuah prioritas.
Secara konsisten, pihak manajemen H&M mengevaluasi portofolio setiap tokonya.
Baca Juga: Nomenklatur Libur ‘Isa Al Masih’ Resmi Diubah Menjadi ‘Yesus Kristua’ Oleh Presiden Jokowi
"Hal ini termasuk meningkatkan pengalaman berbelanja di toko-toko kami yang ada. Secara aktif, mencari peluang baru dan membuat keputusan yang tepat mengenai penutupan toko bila diperlukan," kata manajemen perusahaan, melansir dari Reuters, Senin (29/1/2024).
Akan tetapi, H&M tidak membeberkan lebih lanjut terkait alasan penutupan toko tersebut. Serikat Pekerja menambahkan H&M di Spanyol juga menghadapi masalah ketidakhadiran, dan para pekerja mengeluhkan beban kerja yang berlebihan.
Di lain sisi, langkah H&M ini sejalan dengan perusahaan ritel besar lainnya di penjuru dunia yang telah menutup toko-toko kecil dalam beberapa tahun terakhir.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com
Artikel Terkait
Iran Pakai Taktik Baru, Salvo Rudal Bikin Iron Dome Israel Eror dan Cegat Peluru Sendiri
Pertahanan Israel Lumpuh, Rudal Penangkis Malah Saling Serang
Jenderal Iran: Pakistan Bakal Jatuhkan Nuklir di Israel Jika Teheran Di-bom
Perang Lawan Iran, Ternyata Israel Habiskan Rp12 Triliun Per Hari