Parahnya lagi, pelaku pembobolan meminta tebusan fantastis sebesar USD8 juta atau setara Rp131,3 miliar untuk memulihkan data yang dienkripsi.
Masyarakat pun menyoroti sistem keamanan yang digunakan pemerintah hanya sebatas windows defender hingga PDN menjadi korban peretasan.
Warganet pun ikut menyoroti peristiwa heboh itu. Bahkan, mereka membandingkan dengan menteri di negara lain. Swedia dan Polandia, misalnya.
Menganggap dirinya gagal menjalankan tugasnya, Menteri Dalam Negeri dan Infrastruktur Swedia yakni Anders Ygeman serta Johansson mengundurkan diri dari jabatannya.
Keduanya mundur pada 2017 setelah data negara bocor lewat badan transportasi Swedia. Sama halnya yang terjadi di Indonesia saat ini desakkan mundur Budi Arie Setiadi makin nyaring. Tetapi warganet juga menyayangkan jika pemerintah hanya minta maaf saja.
"Kalau di sini kebocoran data ya minta maaf," kata akun TikTok @sudahlah, dikutip Monitorindonesia.com, Sabtu (29/6/2024).
"Gimana bisa? Tuhan saja mereka tidak takut," komentar @fajar***.
"Kalau mundur artinya memang nggak sanggup... kalo disini nggak mundur krn masih sanggup... kan dr kecil diajarkan maju terus pantang mundur," sahut @Naga***.
"Kalau di sini minta tambah anggaran," kata @jovan.
"Sistem ketatanegaraan Indonesia gunakan presidensiil tdk mengenal mengundurkan diri kecuali sistem parlementer," sahut @kopiitam.
"Di konoha malah nggak mau disalahkan," kata @LibraQ.
"Di sini menterinya malah bilang bersyukur," kata @jonijoni8.
Di Korea sukarela lompat ke jurang
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, turut menyoroti insiden ini. Kata dia, kalau di Korea, menterinya sukarela bakal lompat ke jurang.
"Ransomware? Pusat Data Nasional diserang Brain Cipher? Sistem negara jadi lumpuh? Negara dipalak 8 juta dolar?. Kalau di Korea Utara, menterinya secara sukarela bakal lompat ke jurang di hadapan Jong Un," tulis Islah melalui akunnya di X, @islah_bahrawi, dikutip Monitorindonesia.com, Jum'at (28/6/2024).
Warganet pun ikut menyoroti peristiwa heboh itu. Tampak cuitan Islah Bahrawi telah dilihat lebih dari 62 ribu pengguna medsos. "Menterinya bukan lulusan IT, bisanya berani mengancam google, telegram dan x. Padahal malah gak bisa apa-apa setelah diserang ransomware. Omong doang besar tapi gak ada ……," balas seorang warganet.
Artikel Terkait
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!