Pada kesempatan itu, Erdogan mengatakan, pilpres bakal digelar tepat waktu, yakni pada 24 Juni 2023.
Pernyataannya itu sekaligus menepis rumor tentang akan dipercepatnya perhelatan pemilu. Kabar itu muncul saat Turki tengah menghadapi keterpurukan ekonomi yang dipicu melemahnya mata uang lira serta inflasi sebesar 73,5 persen. Itu merupakan inflasi tertinggi sejak 1998.
Para kritikus ekonomi telah menyalahkan kebijakan ekonomi Erdogan yang tidak ortodoks. Sebab pemerintahannya mendorong suku bunga yang lebih rendah untuk mengatasi kenaikan harga akibat kekacauan ekonomi.
Bertentangan dengan teori ekonomi konvensional, Erdogan yakin bahwa suku bunga tinggi memicu inflasi daripada mengendalikannya. Awal pekan ini Erdogan menyampaikan bahwa pemerintahannya tidak akan menaikkan suku bunga.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak