polhukam.id - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Siginjai Sakti kini tengah menjadi sorotan publik, karena belum memiliki core bisnis yang jelas.
Sejak dibentuk pada 2021 dan mulai menjalankan usaha pada 2022, kinerjanya tak memuaskan.
Bahkan, di tahun 2023 ini, tidak mempunyai kegiatan usaha, padahal sudah disuntik dana Rp10 miliar sebagai modal awal perusahaan.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Jambi Bakal Siapkan Mobil Tangki Kantong di SPBU Tembesi
Yoan Dinata, Manager SDM dan Administrasi Umum PT Siginjai Sakti mengatakan dari total investasi sebesar Rp10 miliar itu, 40 persennya (Rp4 miliar) sudah terpakai.
"Dari 2021 sampai sekarang, tapi memang kemarin itu digenapkan Rp10 miliar itu, kita dapat penugasan mengelola bisnis angkutan kota (Angkot). Tapi dengan pertimbangan bisnis, kita tunda, uangnya tidak kita gunakan sama sekali," katanya.
Selama lebih kurang 2 tahun berdiri, PT Siginjai Sakti hanya menjalankan bisnis pengelolaan aspal, dan memproduksi sebesar 1.900 ton.
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin