Otak Pemalsuan Ijazah? Sosok Kunci Widodo Akhirnya Buka Suara: Ada 6 Orang Diajak Jokowi Ngurus Persiapan Cagub 2012!

- Kamis, 03 Juli 2025 | 01:10 WIB
Otak Pemalsuan Ijazah? Sosok Kunci Widodo Akhirnya Buka Suara: Ada 6 Orang Diajak Jokowi Ngurus Persiapan Cagub 2012!

POLHUKAM.ID - Belakangan ini muncul isu bahwa ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik mantan presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dicetak ulang di Pasar Pramuka.


Di mana, ijazah itu dicetak di Pasar Pramuka yang berlokasi di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, menjelang Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu.


Muncul nama sosok Widodo yang dituding sebagai pihak yang mencetak ijazah Jokowi di Pasar Pramuka.


Tudingan itu dilontarkan oleh Beathor Suryadi, seorang politikus senior PDIP.


Menurut Beathor, Widodo punya kaitan dengan pembuatan ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.


Widodo adalah eks anggota tim pendukung Jokowi. Dia mengaku sudah mengenal Jokowi selama puluhan tahun.


“Saya kenal Pak Jokowi dalam profesional pekerjaan,” ujar Widodo dalam acara Rakyat Bersuara di iNewsTV, Selasa malam, (1/7/2025).


“Jadi, 2001 sebelum [Jokowi] jadi wali kota,” kata pria berkacamata itu.


Widodo mengaku pernah membantu perusahaan Jokowi.


Adapun dalam hal dukungan politik, dia mengaku terakhir membantu Jokowi pada tahun 2014 ketika pilpres.


🔴Kronologi pembuatan ijazah Jokowi menurut Beathor


Politikus senior PDIP Beathor Suryadi yang juga hadir sebagai nara sumber di acara RAKYAT BERSUARA iNewsTV menceritakan soal pembuatan ijazah Jokowi di pasar pramuka.


Awalnya Beathor mengaku mendapat informasi dari Eko Sulistyo, mantan KPUD Solo dan mantan anggota Tim Pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.


Menurut Beathor, Eko dan Widodo adalah mantan tim Solo.


“Dalam penjelasannya Mas Eko, pada 2005 Jokowi memakai dua [gelar], doktorandus dan insinyur. Yang problem bagi kita, yang doktorandus dari kampus mana, yang insinyur dari kampus mana,” kata Beathor dalam acara yang sama.


Beathor mengklaim sejak tahun 1985 hingga 2005 Jokowi tidak pernah datang ke kampus UGM, bertemu dengan kawan-kawannya, dan lainnya.


“Waktu dia menjadi wali kota 10 tahun, dia enggak pernah bikin reuni di Solo mengundang, teman-temannya. Padahal, anak-anak Solo yang alumninya UGM cukup banyak.”


“Kita mendapat penjelasan juga dari F.X. Rudi, Ketua DPC [PDIP Solo], bahwa pada waktu 2005 itu proses administrasi ke KPU bukan dilakukan oleh kader partai, tapi oleh tim. Karena itu terus ketemu Mas Eko. Mas Eko terus memberi penjelasan bahwa seharusnya setelah menang itu, Pak Jokowi melakukan publik expose supaya jelas siapa dia.”


Setelah tim Solo masuk Jakarta (2012), kawan-kawan di Jakarta membantu melengkapi dokumen yang kurang.


“Mereka menyatakan bahwa Jokowi kurang dokumen,” kata Beathor. 


Salah satu yang menyatakannya adalah Denny Iskandar, seorang kader PDIP.


Kemudian, Beathor mengatakan semua dokumen itu dilengkapi.


Beathor mengatakan Widodo adalah orang kepercayaan Jokowi.


“Jadi yang mempertemukan Denny ke Pak Jokowi ya Pak Wid, dong,” lanjutnya.


Dia mengklaim ada pertemuan kelompok Jakarta dan kelompok Solo saat Pilgub DKI Jakarta 2012.


Lalu ada pertemuan lagi di Cikini untuk membahas kekurangan dokumen Jokowi. Dokumen itu lalu dilengkapi agar bisa disetorkan kepada KPUD.


Beathor mengklaim Denny adalah orang yang mengatur draf-draf dokumen karena dia adalah anggota partai yang berkawan banyak dengan anggota KPUD.

Halaman:

Komentar

Terpopuler