Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochamawan, juga belum memberikan keterangan detil soal keterangan tertulis ini.
Wartawan sempat mengkonfirmasi, namun sampai berita ini diturunkan, pihak Polda Jabar belum merespons.
Sebelumnya, Polda Jabar ambil alih penyelidikan kasus tewasnya satu anak, satu lansia dan satu anggota polisi di acara pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra yang merupakan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina yang di gelar di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, kemarin ini.
"Diambil ke Polda kita masih terus lakukan asistensi terhadap jalannya acara tersebut," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Senin (21/7).
Hendra menuturkan kecil kemungkinan penyelenggara acara, yakni Maula Akbar Mulyadi yang merupakan putra yang merupakan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina untuk diperiksa.
Adapun mereka yang berencana untuk diperiksa dalam kejadian tersebut, yakni panitia atau pihak Event Organizer (EO).
Alasan polisi, kedua mempelai telah menyerahkan seluruh acara kepada EO.
"Tahapan kami adalah penyelidikan awal. Kalau pihak mempelai, 'kan, sudah menyerahkan kepada EO ya," katanya.
Sebelumnya, acara makan siang gratis yang memicu kerumunan dibantah oleh putra dan menantu Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Putri Karlina.
Maula menegaskan tidak ada agenda makan gratis dalam rangkaian acara syukuran pernikahannya.
"Yang ada adalah kami masih memiliki makanan yang belum keluar setelah resepsi. Daripada tidak termakan, silakan dibagikan saja kepada warga yang datang menyaksikan acara," ungkap Maula.
Putri menjelaskan bahwa pembagian makanan tidak diumumkan secara resmi. Menurut Putri, hanya ada satu acara hiburan bagi warga di malam hari.
"Balakecrakan bukan makan gratis seperti yang dimaksud, tapi lebih ke makanan yang dibagikan ke massa saja. Kami juga bingung, dari mana narasi awal makan gratis ini ada. Memang kami membagikan makanan kepada pengunjung, tapi tidak sebagai acara yang resmi," ucapnya.
"Makanya saya tidak pernah mengumumkan akan ada acara makan gratis. Makanan gratis ini ada, tapi jangan ada pengumuman. Biarkan mereka yang datang langsung mengambil saja," tambah Putri.
Ia juga menyebut bahwa sebenarnya akses jalan ke lokasi tidak direncanakan untuk ditutup. Namun, ada kesalahan teknis dalam sistem.
"Ada miskomunikasi, kesalahan pada sistem. Mengenai siapa yang harus bertanggung jawab dalam kejadian ini, silakan pihak kepolisian yang nanti berbicara," kata Putri.
Sumber: CNN
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris