Isu Sensitif 'Digoreng' untuk Serang Prabowo
Selain menciptakan kekacauan di daerah, para penentang Prabowo juga diduga menggunakan perang informasi di dunia maya.
Syahganda menyoroti bagaimana isu-isu sensitif sengaja diciptakan dan "digoreng" untuk memancing kemarahan publik.
Beberapa isu yang disebutnya sengaja diembuskan antara lain rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hoaks pemindahan empat pulau dari Aceh ke Sumatera Utara, hingga isu nikel di Raja Ampat.
Isu-isu ini disebar secara masif, terutama melalui platform media sosial TikTok, untuk menyerang dan membangun narasi negatif terhadap Prabowo.
Momentum ini, menurut Syahganda, dimanfaatkan dengan baik karena bertepatan dengan kemarahan publik yang sudah terakumulasi akibat kesulitan ekonomi, kelangkaan lapangan kerja, dan korupsi yang merajalela selama 10 tahun terakhir.
Rekomendasi Strategis untuk Prabowo
Untuk menghadapi ancaman serius ini, Syahganda menyarankan agar Prabowo mengambil beberapa langkah strategis.
Salah satu yang paling fundamental adalah mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang kebijakannya dianggap tidak sejalan dengan visi ekonomi Prabowo dan justru bisa menjadi sumber masalah baru.
Selain itu, Prabowo disarankan membentuk tim pemikir yang solid dan loyal, mirip dengan konsep "West Wing" di pemerintahan Amerika Serikat.
Tim ini bertugas memberikan masukan strategis berkualitas dan mengelola komunikasi politik agar tidak mudah diserang lawan.
"Presiden perlu lebih sering bertemu dan berdialog langsung dengan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kalangan untuk menyerap aspirasi rakyat," pungkasnya, menekankan pentingnya Prabowo membangun benteng pertahanan melalui dukungan rakyat secara langsung.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur