Mulai pembangunan tol di IKN, tol Semarang-Demak, tol Cisumdawu dan banyak lagi lainnya.
Alhasil, WIKA harus menanggung kerugian cukup gede hingga Rp7,12 triliun pada 2023.
Meroket 11.860 persen ketimbang kerugian 2022 sebesar Rp59,59 miliar.
Kini, WIKA harus repot menjual beberapa asetnya untuk membayar utang.
Nasib sama dialami PT Kereta Api Indonesia (Persero) disingkat KAI.
Perusahaan pelat merah spesialis kereta api itu, merugi Rp951,48 triliun per Juni 2025, gara-gara terlibat dalam proyek kereta Whoosh, dulu namanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Ironisnya, Erick Thohir yang menjabat sebagai Menteri BUMN, hanya santai-santai saja.
Tak ada upaya untuk menekan kerugian yang harus ditanggung BUMN yang terlibat proyek 'sepur kilat' buatan China itu.
"BUMN dipaksa berkorban untuk ambisi infrastruktur yang tanpa perhitungan. Apalagi ternyata ada kasus korupsi di proyek-proyek ini. Sehingga ujung-ujungnya yang dikorbankan dari mismanajemen itu, adalah rakyat," lanjut Gede.
Selain itu, Gede menyebut keputusan Erick Thohir mengangkat Silfester Matutina sebagai Komisaris Independen ID Food, adalah blunder besar.
Padahal, status Silfester adalah terpidana kasus pencemaran nama baik mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla.
Di mana putusan bui selama 1,5 tahun untuk Silfester sudah berkekuatan hukum tetap alias inkrah.
Anehnya, keputusan tersebut tak segera dieksekusi Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan.
"Maka penegak hukum haruslah tegas menindak para pelanggar hukum ini termasuk itu para pejabatnya yang bertanggung jawab," pungkas Gede.
Sumber: Inilah
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur