Membongkar BLBI dan BCA GATE: Kontroversi Privatisasi Bank di Indonesia

- Minggu, 24 Agustus 2025 | 15:20 WIB
Membongkar BLBI dan BCA GATE: Kontroversi Privatisasi Bank di Indonesia


Negara kehilangan ribuan triliun rupiah, sementara pihak swasta menuai keuntungan besar dari privatisasi aset yang nilainya terus melambung.


“Kalau bicara keadilan, bangsa ini sedang ditelanjangi. Negara merugi, rakyat terbebani utang, tapi konglomerat justru makin kaya. Ini bukan sekadar skandal, ini pornografi keuangan negara,” tegas Sasmito.


Analisis Investigasi: Pola yang Mencurigakan


Beberapa pola yang muncul dari kasus BLBI dan BCA Gate antara lain:


  • Transfer Kekayaan Negara ke Swasta

Dari penguasaan 93% saham, aset BCA beralih ke swasta dengan harga rendah.


Kini BCA menjadi bank terbesar dan paling menguntungkan, namun tidak memberi kontribusi signifikan untuk menutup kerugian BLBI.


  • Tender Tidak Transparan

Indikasi kuat menunjukkan proses penjualan tidak dilakukan secara terbuka.


Investor yang masuk terbatas, dengan mekanisme yang lebih mirip lobi politik ketimbang kompetisi sehat.


  • Kerugian Negara

Dengan valuasi saat ini, keuntungan investor bisa mencapai ratusan triliun.


Artinya, negara kehilangan potensi besar, sementara beban BLBI tetap ditanggung APBN hingga hari ini.


Pornografi Keuangan Negara: Simbol Krisis Moral


Istilah keras “pornografi keuangan negara” muncul untuk menggambarkan keterbukaan yang vulgar atas praktik ekonomi yang dianggap sarat kolusi.


Menurut Sasmito, rakyat sebagai pemilik kedaulatan ekonomi justru diabaikan.


Baginya, kasus BLBI dan BCA bukan hanya masalah ekonomi, melainkan juga masalah moral bangsa.


Bila dibiarkan, praktik ini menjadi preseden buruk: negara sah menjual aset strategis rakyat dengan harga murah untuk kepentingan segelintir orang.


Penutup: Mendesak Investigasi Ulang


Kasus BLBI dan BCA Gate harus dipandang sebagai luka sejarah yang belum pernah sembuh. Kritik Kwik Kian Gie tentang harga murah dan ketertutupan proses, kini diperkuat oleh suara lantang Sasmito Hadinagoro.


Tuntutannya jelas: lakukan investigasi ulang secara hukum, transparan, dan berpihak pada rakyat.


Jika tidak, bangsa ini akan terus menanggung beban utang, sementara keuntungan besar tetap dikuasai oleh segelintir pihak.


Skandal BLBI dan BCA adalah cermin buram bagaimana negara mengelola aset rakyat. Cermin itu hingga kini masih retak, penuh noda, dan belum pernah benar-benar dibersihkan. ***


Sumber: PorosJakarta

Halaman:

Komentar