Percakapan ini berlanjut hingga mereka sepakat bertemu di rumah Heryanto di Purwakarta pada Minggu, 5 Oktober 2025, sekitar pukul 17.00 WIB. "Saat bercerita, pelaku kemudian memiting dan membekap korban hingga meninggal dunia," jelas Nazal. Setelah yakin korban tewas, pelaku memasukkan jasad Dina ke dalam kardus dan membuangnya ke aliran Sungai Citarum.
3. Korban Sempat Menjadi Korban Pemerkosaan dan Perampasan
Penyidikan lebih lanjut mengungkap tindakan keji Heryanto. Selain membunuh, pelaku juga diketahui menyetubuhi korban setelah Dina meninggal dunia. Tidak berhenti di situ, Heryanto juga merampas harta benda milik Dina.
"Korban juga sempat disetubuhi oleh pelaku," tegas AKP Nazal. Barang-barang berharga seperti perhiasan dan ponsel milik korban juga diambil pelaku sebelum ia melarikan diri dari TKP.
4. Motif Pembunuhan Diduga Kuat karena Kebutuhan Ekonomi
Dari pengakuan pelaku di hadapan penyidik, motif dibalik pembunuhan sadis ini adalah masalah ekonomi yang mendesak. Heryanto mengaku nekat melakukan tindakan tersebut karena terdesak kebutuhan keuangan keluarganya.
“Pelaku melakukan aksinya karena kebutuhan ekonomi yang mendesak,” jelas Kasat Reskrim. Atas perbuatannya, Heryanto dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat yang berujung pada kematian.
Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Polres Purwakarta mengingat lokasi kejadian perkara (TKP) pembunuhan berada di dalam wilayah hukumnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur