Respons Boluarte dan Transisi Kepemimpinan
Boluarte memilih tidak hadir dalam sesi dengar pendapat untuk membela diri sebelum pemungutan suara. Namun, setelah dicopot, ia merilis pernyataan menyerukan persatuan bangsa: "Saya selalu menyerukan persatuan. Dalam konteks ini, saya tidak memikirkan diri sendiri, tetapi lebih memikirkan 34 juta rakyat Peru yang pantas mendapatkan yang lebih baik."
José Jerí Oré, Presiden Kongres berusia 38 tahun, langsung dilantik sebagai presiden sementara. Dalam pernyataannya, Jerí menegaskan, "Musuh utama ada di luar sana di jalanan: geng kriminal. Kita harus menyatakan perang terhadap kejahatan." Ia akan memimpin pemerintahan transisi hingga pemilihan umum yang dijadwalkan pada April 2026.
Sejarah Krisis Politik Peru
Boluarte merupakan presiden wanita pertama Peru yang mulai menjabat pada Desember 2022, menggantikan Pedro Castillo yang juga dimakzulkan. Keputusannya menggantikan Castillo memicu protes keras yang direspons dengan tindakan represif, mengakibatkan lebih dari 60 orang tewas termasuk 49 warga sipil.
Dengan pemakzulan ini, Boluarte menjadi pemimpin keenam Peru sejak 2018 yang mencerminkan krisis politik berkepanjangan di negara tersebut. Setidaknya tujuh mantan presiden Peru saat ini menghadapi tuntutan hukum terkait korupsi atau pelanggaran HAM.
Sumber: IDN Times
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur