Survei LSI: Airlangga Masih Kuat sebagai Capres 2024

- Minggu, 26 Juni 2022 | 11:30 WIB
Survei LSI: Airlangga Masih Kuat sebagai Capres 2024

Partisipasi masyarakat dalamPerkumpulan/Organisasi masyarakat/Parpol Sebanyak 20,8% responden mengaku mengikuti dan aktif terlibat dalam perkumpulan warga di sekitartempat tinggal, seperti menjadi pengurus RT,PKK, Karang Taruna dan sebagainya.

Persentase partisipasi aktif responden yang paling tinggi adalah dalamperkumpulan keagamaan (49,2%) ,Perkumpulan Profesi (10,2%) dan yang terendah adalah dalam perkumpulan Partai Politik (5,2%). Selebihnya tidak ikut berpartisipasi dalam perkumpulan apapun Proporsi responden yang berpartisipasi aktif dalam keempat jenis perkumpulan masing-masing lebih rendah dari proporsi responden yang tidak ikut terlibat menjadi anggotanya.

Penilaian terhadap Demokrasi. Dalam penelitian Survei ditanyakan kepada responden tentang seberapa sering mereka mendengar atau membaca/melihat istilah demokrasi. Sebanyak 46,8% responden mengaku sering, 30,8% mengaku jarang, dan 22,4% mengaku tidak pernah.

Dalam Penelitian ini didapati juga persepsi masyarakat dalam penerapan sistim demokrasi di Indonesia sejak reformasi dimana Sekitar 37,8% responden setuju dengan pernyataan bahwa demokrasi menghambat pembangunan karena pembuatan keputusan berlangsung lambat dan bertele-tele dan menyebabkan peningkatan korupsi dan politik dinasti , sedangkan 41,3% lainnya menyatakan tidak setuju. 

Terhadap pernyataan bahwa demokrasi merugikan kelompok minoritas, 38,9% responden menyatakan setuju dan 48,1% tidak setuju. Sementara itu, tingkat persetujuan bahwa demokrasi mengakibatkan pertentangan dan polarisasi di masyarakat adalah yang tertinggi (45,7%), lebih tinggi dibandingkan yang menyatakan tidak setuju (30,3%).

Namun walaupun demikian Secara umum, dukungan terhadap demokrasi masih relatif tinggi, dimana mayoritas responden (69,7%) setuju bahwa demokrasi tetap lebih baik dari bentuk pemerintahan manapun. Namun, ada 15,9% responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Mayoritas responden (80,2%) menilai bahwa Indonesia saat ini demokratis. Hanya10,7% responden yang menyatakan sebaliknya. Sementara itu, saat ditanya apakah demokrasi cocok untuk diterapkan di Indonesia, 82,8% menyatakan sistem ini cocok bagi Indonesia dan hanya 12,4% yang menyatakan tidak cocok. 

Penilaian Warga terhadap Kinerja Pemerintah. Hasil Survei , pada Mei 2022 ada sebanyak 75,6% responden yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Dari 2200 respoden tersebut, mayoritas responden atau sebanyak 53,2% merasa puas karena menganggap pemerintahan Jokowi sering memberi bantuan sosial, permodalan pada usaha kecil, program prakerja kepada rakyat kecil disaat perekonomian rakyat sedang mengalami kesulitan akibat dampak covid 19.

Sedangkan sebanyak 22,4 % responden yang puas menilai kinerja Jokowi dalam membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendungan, dan lain-lain namun, ada 24,4% responden yang merasa tidak puas karena berbagai alasan, mulai dari harga harga kebutuhan sembilan bahan pokok yang meningkat, kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil, serta pemberian bantuan yang tidak merata atau tepat sasaran.juga dan tidak puas karena masih banyaknya pengangguran, kemiskinan tidak berkurang, utang negara semakin tinggi, dan kondisi politik yang tidak stabil. 

Lanjut dia, terdapat tiga masalah utama yang disoroti oleh 70,2 masyarakat adalah ekonomi yang meliputi kesulitan ekonomi dan pengangguran akibat dampak covid menjadi dipersoalan di masyarakat kemudian sebanyak 40,2% masyarakat juga menyoroti tentang tentang kemiskinan dan ketimpangan sosial dimasyarakat, kemudian sebanyak 78,2 persen masyarakat menyoroti masalah korupsi yang sangat massive diera pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Dari hasil survei didapati bahwa sebanyak 79,4 % respoden optimis pemerintahan hasil pemilu 2024 akan jauh lebih baik dari sekarang dan sebanyak 20,6% mengatakan akan biasa biasa saja atau sama saja dengan pemerintahan saat ini Perilaku Memilih. Warga MenjelangPemilu 2024.

Pilihan Masyrakat Terhadap Partai Politik jika pemilu digelar saat dilakukan penelitian ini dalam survei ini responden ditanyakan mengenai pilihan partai politik jika pemilihan anggota DPR diselenggarakan pada hari saat wawancara survei dilakukan. Jika pemilu legislatif yang memilih anggota DPR diselenggarakan pada hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih? Elektabilitas Partai Gokar paling tinggi (16,2 %). 

Dengan memasukkan hitungan MoE, ada dua partai yang berpeluang mempunyai dukungan suara di atas 10% saat survei dilakukan, yaitu PDI Perjuangan (14,7%) dan Partai Gerindra (14,4%).

Partai lain yang memperoleh suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4% adalah Partai Demokrat (6,1%). PKS (5,2%) ,PKB (4.8%), PAN (4,7%) , PPP (4,3%), dan Nasdem (4,1%). Kemudian Partai yang dibawah ambang batas parlemen atau parliamentary threshold seperti Perindo (2,2%) ,yang paling mengejutkan dalam penelitian ini Partai debutan baru reinkarnasi dari Partai Rakyat Demokratik memiliki tingkat elektabilitas mencapai (2,2%) dan partai peserta pemilu 2019 lainnya berserta partai Gelora, Buruh dan Ummat tingkat keterpilihannya dibawah 1 persen namun masih ada 16,7% responden dalam survei ini yang tidak menjawab pertanyaan. 

Masyarakat Terhadap Tokoh Bakal Calon Presiden. Dari hasil survei didapati bahwa sebanyak 91,7% respoden menginginkan sosok presiden setelah Jokowi ialah sosok presdien yang mampu memeperbaiki perekonomian dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat ,dengan alasan selama covid mereka banyak mengalami penurunan pendapatan serta  kehilangan mata pencaharian. sebanyak 27,6 % responden menginginkan sosok presiden yang merakyat , sebanyak 82,7 persen menginginkan sosok presiden yang bisa dan punya rekama jejak yang bekerja nyata dan kerjanya dirasakan oleh masyarakat dan bukan sosok yang suka pencitraan tapi kerja tidak nyata.

Dari tokoh tokoh yang masuk radar penelitian awal LSI melalui penelitian media online ,medsos dan media televisi didapati bahwa nama tokoh tokoh bakal capres saat ini sebagaian besar merupakan pejabat negara dan pejabat publik di era pemerintahan presiden Jokowi-Maruf amin, dengan  simulasi pertanyaan kepada 2080 respoden, dengan pertanyan “setujukah anda bahwa tokoh tokoh bakal capres yang saat ini ada menjabat dipemerintahan dalam kinerja dan programnya serta kebijakannya telah memberikan dampak positif bagi kehidupan ekonomi keluarga anda, respoden diminta memeberikan pendapat pada setiap tokoh bakal capres tersebut".

Hasilnya nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto disetujui oleh sebanyak 48,3 persen respoden sebagai Tokoh bakal Capres yang rekam jejak kinerja, program program dan kebijakannya telah memberikan pengaruh yang positive pada kehidupan ekonomi dan Sosial masyarakat. Kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disetujui oleh 12,4 persen, Anies Baswedan 10,2 persen, Puan Maharani 9,2 persen, Khofifah Indarparawansa 9,2 persen, Prabowo Subianto 7,2 persen, Ridwan Kamil 7,1 persen, Erick Thohir 5,2 persen, Sandiaga Uno 4,2 persen, Andika Perkasa 1,9 persen, La nyalla mataliti 1,6 persen, Muhaimin Iskandar 1,2 persen.

Setelah diberikan pertanyaan tentang tokoh tokoh bakal capres yang saat ini ada menjabat dipemerintahan terkait kinerja dan programnya serta kebijakannya apakah telah memberikan dampak positif bagi kehidupan ekonomi 7 sosial keluarga responden, lalu 2080 responden diberikan pertanyaan “jika hari ini digelar pemilihan presiden tokoh mana yang akan anda pilih sebagai Presiden RI? hasil survei menunjukan nama Airlangga Hartarto paling banyak dipilih oleh responden dengan tingkat keterpilihan sebanyak 28,2 persen ,kemudian disusul oleh Ganjar Pranowo dipilih sebanyak 10,8 persen, Prabowo Subianto 9,2 persen, Andika Perkasa 7,2 persen, Anies Baswedan 5,2 persen, La Nyalla Mataliti 3,3 persen, Khofifah Indarparawansa 3,2 persen, Puan Maharani 2,2 persen, Ridwan Kamil 1,8 persen, Erick Thohir 1,6 persen, Sandiaga Uno 1,4 persen, Muhaimin Iskandar 1,2 persen dan yang tidak memilih sebanyak 24,7 persen. 

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Andalas Asrinaldi mengatakan, jika melihat hasil survei Labolatorium Suara Indonesia (LSI) sudah terlihat jelas bahwa program yang dilakukan Menteri Perekonomian,  Airlangga Hartarto telah menunjukkan kinerjanya yang sangat baik sebagai menteri perekonomian dan membawa perubahan kepada ekonomi meskipun belum normal atau stabil.l

"Telah ada peran Meko perekonomian dalam membantu penangan ekonomi ditengah covid-19 harus diapresiasi, " ucapnya. 

Jika melihat peluang Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres), dia menilai Airlangga Hartarto memiliki peluang besar di Pemilu 2024. Kinerja Airlangga bisa menghantarkan  ketum Golkar sebagai tokoh politik yang elektabilitas tinggi.

"Peluang Airlangga Jadi capres 2024 sangat besar meskipun harus bersaing dengan tokoh nasional seperti Prabowo,  Puan Maharani,  Ganjar, Anies dan lainnya. Bukan hanya itu. Airlangga masih menjadi sosok yang kuat di tengah masyarakat meskipun dia telah mendapatkan hati kalangan anak muda," tutupnya.

Sumber: jpnn.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler