“Artinya apa? Artinya tidak ada ukuran pantas dan tidak pantas. Yang dikritisi itu hasil kerjanya, bukan siapa yang bekerja. Ini menjadi subjektif tidak lagi objektif. Mengkritisi hasil kerja, itu wajar, tapi mengkritisi kewenangan orang lain yang tidak melanggar aturan, itu kurang ajar,” sambung Teddy.
Dia bahkan menyebut mereka yang selama ini mengurusi masalah kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng adalah orang yang gagal.
“Coba lihat yang mempermasalahkan kewenangan Presiden tersebut. Sebutkan saja salah satu nama mereka dan lihat apa hasil kerja mereka. Tidak ada prestasinya, mereka orang-orang yang gagal dalam menjalankan tugasnya. Karena pekerjaan mereka adalah mengkritisi kewenangan orang lain,” tandasnya.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris