Dia membantah dan menyatakan, informasi tersebut hanya menyertakan berita pada 2020 yang sudah diselesaikan.
"Ada framing seperti di atas menggunakan berita lama tahun 2020. Itu sudah selesai tahun 2020," ujar Zudan saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2022).
Dalam informasi itu dikatakan, WNA yang merupakan tenaga kerja asing (TKA) dari China sudah mulai dibuatkan KTP WNI dengan nama palsu untuk disiapkan pada Pemilu 2024.
Zudan lantas menjelaskan aturan Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2006 juncto UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk).
Sebagaimana ketentuan dalam UU Adminduk, setiap WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap) dapat diberikan KTP-el. Sementara Kitap diterbitkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
"Jadi syaratnya sangat ketat, harus punya Kitap yang diterbitkan oleh Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM baru diterbitkan KTP-el oleh Dinas Dukcapil," kata dia.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur