Pernyataan itu disampaikan Abdul Qodir di Kompleks Khilafatul Muslimin, Karang Sari, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.
"Khilafatul Muslimin sama sekali tidak mengajarkan tentang radikalisme, terorisme, intoleran," ucapnya diberitakan JPNN Lampung pada Sabtu (4/6/2022).
"Kalaupun ada yang menuduh demikian, saya pastikan tidak benar," lanjut Abdul Qodir. Pria yang konon pernah ditangkap Densus 88 Antiteror Polri itu menyebut kelompoknya sangat menjunjung nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika serta NKRI.\
"Pancasila ini sama seperti Piagam Madinah yang menyatukan antara umar muslim dengan beberapa golongan, di sini pun sama, kami menjunjung nilai NKRI bersama agama lain," tutur Abdul Qodir.
Bicara soal aksi konvoi motor kelompok Khilafatul Muslimin di Jakarta, dia menyebutnya sebagai bagian dari syiar.
Diketahui, aksi konvoi yang membawa atribut Kebangkitan Khilafah itu viral di media sosial. "Itu sengaja agar bisa menghilangkan dari pemikiran yang keliru," tegasnya.
Abdul Qodir Hasan Baraja lantas meluruskan maksud khilafah yang dia maksud.
"Khilafah ini bukan bentuk negara, atau ingin merebut kekuasaan, bahwa ada yang menyebutkan khilafah itu perang, itu semua tidak benar," ucapnya.
Dia menerangkan khilafah adalah salah satu cara dalam mempersatukan muslim serta mengajak untuk mencintai Indonesia.
"Khilafatul Muslimin tidak ada niatan untuk menentang Undang-undang, Pancasila," kata Abdul Qodir Hasan Baraja.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Kawasan Rumah Ahmad Sahroni Diserang Kelompok Bersenjata Tajam, Dua Warga Jadi Korban
Link Video Guru SMK Rejotangan Viral di Tiktok, Kepergok Berduaan di Kamar Kos
Jenderal Dihina, Jawara Ini Gertak Hercules: Lu Pikir Orang Betawi Takut, Enggak! Ati-ati Lo, Jangan Merasa Paling Hebat
Aksi Hari Buruh di Bandung, Massa Rusak hingga Bakar Mobil Polisi