Indikasi kesuksesan bisa terlihat dari penuhnya tribun penonton yang hadir dan membeli tiket ajang balap mobil listrik itu. Tak ketinggalan, Presiden Jokowi dan sejumlah petinggi negara juga turut menyaksikan langsung event tersebut.
"Mau yang borong tiket itu Panitia, mau yang borong tiket itu Partai Politik, mau yang borong itu siapapun, lalu dibagi-bagi ke masyarakat untuk datang menonton, bukan itu poinnya. Poin yang paling penting adalah event ini terlihat ramai dihadiri oleh masyarakat," kata Teddy dalam keterangan persnya.
Ia menilai kalau sampai tiket tidak terjual habis dan tribun penonton sepi, maka yang disorot bukan panitianya tapi Pemerintah Indonesia, terutama Presiden Jokowi.
"Kita akan ditertawakan oleh masyarakat dunia. Jadi aksi borong tiket oleh berbagai pihak bisa jadi salah satu hal yang menyelamatkan wajah Indonesia," jelasnya.
Ia menilai Formula E menjadi pelajaran bagi kita semua, seharusnya sebelum mengadakan event besar maka harus dilihat apakah event yang akan diadakan itu diminati masyarakat Indonesia atau tidak?
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur