“Ya Dirut yang tau, sesuai kondisi zaman dan permintaan pasar. Pertamina contohnya, harus mencari EBT karena minyak bumi pasti akan habis, PLN juga Batubara akan abis, jadi Dirut harus inovasi cari solusi,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat total pendapatan BUMN pada 2021 mencapai Rp 1.983 triliun dengan perolehan laba Rp 126 triliun. Dia menyebut pencapaian itu luar biasa.
"Total pendapatan BUMN Rp 1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN," kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa kemarin.
Erick menjelaskan, perbaikan kinerja BUMN juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara. Misalnya untuk total pajak, dividen, dan PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp 371 triliun.
"Terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi VI yang mendorong konsolidasi BUMN, dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp 13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp 126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," ucapnya. (*)
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur