'Akankah Prabowo – Gibran Tumbang?'
Oleh: Andi Attas Abdullah
Pengamat Politik
Gemuknya kabinet pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto – Gibra Rakabuming Raka membuat triliunan anggaran tersedot.
Belum lagi program makan siang bergizi gratis (SBG) untuk anak-anak sekolah. Padahal esensinya yang dibutuhkan rakyat adalah sekolah gratis dan pelayanan kesehatan gratis.
Pada pemerintahan Orde Baru HM Soeharto memprogramkan 4 sehat 5 sempurna yakni makan bergizi, susu, telur dan buah bagi anak – anak sekolah.
Itupun hanya sekali seminggu ketika itu yakni kalau tidak keliru setiap hari Sabtu Pagi.
Kemudian masyarakat kurang mampu butuh anak-anaknya pakaian seragam sekolah mulai dari Baju, Celana/rok, tas, sepatu dan alat tulis menulis. Bukan makan gratis.
Soal 3 hari kerja bagi lembaga pemerintah baik pusat dan daerah mestinya tidak perlu yakni dari 5 hari sebelumnya menjadi 3 hari dengan alasana efisiensi anggaran khususnya penggunaan energi listrik di perkantoran pemerintah.
Bayangkan 5 hari kerja saja pelayanan publik dan pekerjaan mereka yang digaji oleh negara tidak tuntas-tuntas. Apalagi jika hari kerjanya diciutkan menjadi 3 hari saja.
Yang mestinya dikurangi adalah jam kerjanya yang tadinya sampai 8 – 9 jam yakni dari 8:00 -16:00 dikurangi menjadi 5 jam saja yaitu dari pukup 8 : 00 pagi sampai pukul 12:30 wita dan fokus kerja, jangan nongkrong di warung-warung kopi atau caffe, kecuali istirahat atau libur.
Akibat dari ketidak cermatan pimpinan pemerintahan melaksanakan program – program kemasyarakatan karena hanya memenuhi janji-janji kampanyenya saat maju sebagai calon pemimpin/wakil pemimpin membuat pengelolaan keuangan negara makin menipis (defisit).
Sehingga pemerintah mengambil jalan pintas dengan alasan efisiensi anggaran, maka terjadilah pemotongan anggaran disana sini.
Belum lagi hutang negara makin menumpuk. Ditambah lagi dengan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan jaman pemerintahan Joko Widodo, makin menyedot anggaran negara ribuan triliun. Padahal belum terlalu mendesak.
Kalaupun harus dibangun, ya paling tidak secara bertahap. Sehingga tidak mengganggu anggaran kebutuhan pembangunan lainnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur