Korupsi Super Jumbo vs PHK Massal: Erick-Noel Wajib Mundur!

- Minggu, 02 Maret 2025 | 14:40 WIB
Korupsi Super Jumbo vs PHK Massal: Erick-Noel Wajib Mundur!

“Pemerintah akan mendukung pekerja dan memastikan tidak ada PHK,” tegasnya saat itu.


Janji Wamennaker itu tak pernah terwujud. Sebulan kemudian, berlangsung PHK massal. 


Tak perlu berdalih “sudah berusaha semaksimal mungkin”. Lebih pas menepati janjinya: ikhlas melepas jabatan alias mundur.


Janji seorang pejabat tinggi mesti dipenuhi. Mengingatkan pernyataan nyeleneh tentang tagar #kaburAjaDulu yang dikumandangkan mahasiswa. 


“Mau kabur, kabur ajalah. Kalau perlu jangan balik lagi,” celoteh semau gue khas Noel. Tiba saat sekarang, dia “kabur aja” dari jabatannya.


***


MENTERI BUMN, Erick Thohir serta-merta membantah — bahwa Korupsi Pertamina sebagai bentuk kecolongan BUMN selama lima tahun kepemimpinannya. Pun berdalih telah berupaya memperbaiki sistem transparansi dan akuntabilitas keuangan.


Jawaban standar dan normatif, usai perkara hukum. Padahal kadung mencoreng nama baik lembaga dan menguras kepercayaan publik. 


Bukan sekali ini terjadi, bahkan berulang menimpa BUMN lain. Sebaliknya, jangan-jangan tak fokus — akibat harus berbagi tugas memimpin PSSI


Alih-alih unjuk sikap bertanggungjawab dan bersedia mundur atau dimundurkan. 


Malah menyebut,  pengungkapan kasus korupsi dalam BUMN seperti yang terjadi di Pertamina, ASDP, dan Garuda — sebagai dinamika wajar dalam proses transformasi yang tengah dilakukan. Weleh-weleh, mirip ujaran “raja kecil” yang bagai “tak tersentuh” norma kelembagaan.


Kasus korupsi di Pertamina kali ini menjadi skandal terbesar dalam sejarah Indonesia. Nilai korupsinya mengalahkan PT Timah yang mencapai Rp 300 triliun (2024).


Keduanya termasuk tujuh skandal korupsi terbesar. Di antaranya kasus PT Asabri senilai Rp 22,78 triliun, BLBI Rp 138,4 triliun (1997/98), Lahan Sawit Duta Palma Rp 104,1 triliun (2003 – 2022), Duta Palma Rp 86,5 triliun dan Penjualan Minyak Kondesat Rp 38 triliun (2009 – 2011) yang melibatkan BP Migas.


Merebaknya kasus korupsi PT Pertamina Patra Niaga, tak sebatas momentum untuk mendorong transparansi dan transformasi lebih lanjut. Hematnya, juga menjadi momentum tanggungjawab jabatan. ***

Halaman:

Komentar

Terpopuler