Salah Kaprah BUMN: Antara Pelayanan Publik dan Bisnis Yang Gagal

- Sabtu, 08 Maret 2025 | 13:40 WIB
Salah Kaprah BUMN: Antara Pelayanan Publik dan Bisnis Yang Gagal


Sayangnya, perusahaan ini tampaknya lebih berorientasi pada profit ketimbang memastikan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. 


Jika dibiarkan terus seperti ini, PT KAI akan melenceng dari peran utamanya sebagai penyedia layanan publik dan justru beroperasi layaknya perusahaan swasta yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya.


Pertamina: Monopoli yang Tak Pernah Menguntungkan Rakyat

Sebagai perusahaan yang memiliki monopoli di sektor energi, Pertamina seharusnya berada dalam posisi yang menguntungkan. 


Namun, faktanya, perusahaan ini terus mengalami kerugian dengan alasan subsidi, sementara harga eceran bahan bakar di Indonesia tetap lebih mahal dibandingkan di banyak negara lain.


Kerugian yang terus terjadi ini menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dalam pengelolaan Pertamina. 


Di satu sisi, publik terus diberi narasi bahwa subsidi bahan bakar membebani keuangan negara. 


Di sisi lain, rakyat tetap harus membeli bahan bakar dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga. 


Ini menimbulkan pertanyaan besar: ke mana sebenarnya dana dari bisnis raksasa ini mengalir? 


Mengapa monopoli yang harusnya menguntungkan justru menjadi beban bagi negara dan masyarakat?


Kesimpulan: BUMN Harus Dikembalikan ke Jalur yang Benar

Ketiga kasus di atas menunjukkan bahwa banyak BUMN di Indonesia mengalami salah kaprah dalam menjalankan fungsi mereka. 


Alih-alih menjadi alat pembangunan dan pelayanan publik yang efisien, mereka justru lebih sering terjebak dalam tata kelola yang buruk, korupsi, dan ambisi keuntungan yang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat.


Pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk mereformasi BUMN agar tidak hanya sekadar menjadi badan usaha yang mencari profit, tetapi juga tetap menjalankan fungsinya sebagai penyedia layanan publik yang terjangkau dan berkualitas. 


Jika tidak, maka BUMN hanya akan menjadi beban negara dan semakin menjauh dari tujuan awal pembentukannya. ***


Sumber: FusilatNews

Halaman:

Komentar

Terpopuler