“Kita ingin sejajar dengan Amerika, China, Jepang. Alat ini beli Rp 10 triliun, bagikan ke generasi muda, gratis. Sekarang gratis, mungkin nanti 50 persen atau 70 persen bayar, karena dilatih entrepreneurship,” ujar Amran.
Mengutip Kompas.id, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) awalnya membuat proyek Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di Merauke pada 2010.
Proyek yang dipromosikan dengan slogan “beri makan Indonesia dan beri makan dunia” ini menargetkan untuk mengonversi sedikitnya 1,2 juta hektar lahan dan hutan yang sebelumnya menjadi sumber hidup Marind-Anim menjadi agroindustri dan perkebunan.
Proyek tersebut pada akhirnya hanya menjadi akuisisi lahan oleh korporasi, sementara target produksi pangan tak terjadi.
Lahan di Merauke pun dikaveling oleh sedikitnya 37 perusahaan, sebagian besar untuk sawit dan hutan tanaman industri (HTI).
Obsesi food estate di Merauke dan banyak daerah lain di Indonesia diperkuat di era Presiden Joko Widodo.
Laporan Kompas, beberapa lokasi food estate, termasuk di Kalimantan Tengah dan Merauke pada 2022, menemukan proyek ini banyak menuai kegagalan.
Kini, di bawah Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menargetkan cetak sawah seluas 1 juta hektar di Merauke.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur