Ia melihat sinyalemen bahwa Prabowo sedang menyeimbangkan kekuatan, seperti terlihat dari langkah Kejaksaan Agung yang mulai “mengincar” pihak-pihak yang disebutnya dekat dengan “Solo,” isu judi online, hingga pengusutan kasus korupsi bansos presiden oleh KPK.
“Orang-orang yang dekat Solo itu sedang di(tangani) oleh Kejaksaan Agung. Itulah pentingnya kenapa TNI harus menjaga Kejaksaan Agung,” tuturnya.
“Artinya ini ingin menunjukkan, ‘siapa pemangku Solo kami akan bela.’ Itu imbangan yang sedang dilakukan karena Pak Prabowo sedang memakan bubur panas Solo dari tengah,” imbuhnya.
Didu pun mendesak Prabowo untuk mengambil tindakan tegas terhadap lembaga yang “desersi” ini, karena dinilai sangat membahayakan negara dan rakyat.
Ia yakin Prabowo tidak akan tinggal diam dan akan melakukan pembersihan terhadap anasir-anasir yang mencoba merongrong pemerintahannya.
Di akhir pernyataannya, Didu memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa yang berjuang menyuarakan agar Prabowo “bebas dari Solo dan oligarki,” dengan menyebut mereka sebagai pahlawan.
Ia juga melontarkan kritik terhadap “pendukung emas imitasi” yang disebutnya kini berada di lingkaran kekuasaan.
Didu mencontohkan beberapa nama pejabat yang dulunya kerap mengkritik keras, namun kini justru mendapatkan posisi.
Hal ini, menurutnya, kontras dengan “pendukung 24 karat” yang dinilai seakan tersingkirkan.
“Saya berharap Prabowo melanjutkan apa yang terjadi pada pertemuan PPAD (Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Darat) yang lebih condong satu meja dengan orang yang mencintai NKRI daripada hanya juru penjilat. Bersihkan segera lembaga yang melakukan desersi terhadap pemerintahan,” tutup Didu.
👇👇
Sumber: JakartaSatu
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur