ANEH! Rakyat Cemaskan Lapangan Kerja Tapi Kepuasan ke Prabowo Tinggi, Kok Bisa?

- Sabtu, 07 Juni 2025 | 13:15 WIB
ANEH! Rakyat Cemaskan Lapangan Kerja Tapi Kepuasan ke Prabowo Tinggi, Kok Bisa?


Yang ketiga, Adjie mengatakan, masyarakat menilai pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan ke arah yang benar.


Dia menyebutkan, 81,0 persen responden menyatakan bahwa negara Indonesia sedang mengarah pada jalur yang benar, sehingga mereka yakin bahwa apa yang dijanjikan dan dilaksanakan akan dituntaskan.


"Sehingga memang masih ada harapan di situ," katanya.


Sementara itu, faktor keempat adalah minimnya oposisi.


Adjie menyoroti tidak adanya oposisi yang mempesona ataupun menawarkan narasi ekonomi yang berbeda dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.


"Itu belum muncul, baik oposisi yang datang dari capres yang kalah dalam pemilu, misalnya Anies atau Ganjar, maupun oposisi yang datang dari parpol, misalnya PDI-P atau Nasdem," jelas Adjie.


"Ini juga sangat minim muncul narasi-narasi yang kontra atau narasi-narasi yang berbeda yang bisa kemudian menjadi alternatif bagi publik. Sehingga memang minimnya oposisi ini juga kemudian membuat persepsi umum terhadap pemerintah tidak banyak mengalami perubahan," imbuhnya.


Lembaga survei LSI Denny JA mengungkapkan 81,2 persen masyarakat puas terhadap kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.


Sebelumnya, Adjie Alfaraby menyebut kepuasan publik yang tinggi itu dapat menjadi modal legitimasi kuat bagi Prabowo-Gibran.


"Kepuasan publik yang tinggi ini juga menjadi modal legitimasi yang kuat bagi pemerintahan baru. Mereka yang menyatakan puas terhadap kinerja Prabowo-Gibran di 7 bulan pemerintahan Prabowo-Gibran ini sebesar 81,2 persen," ujar Adjie.


Adjie menjelaskan, survei tersebut membuktikan kepuasan publik terhadap Prabowo-Gibran masih tinggi, yakni di atas 80 persen.


Dia mengeklaim publik merasa bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran masih baik. "Jadi mereka yang menyatakan puas 81,2 persen, hanya 18,3 persen yang (tidak puas)," ucapnya.


Lalu, Adjie mengakui bahwa terdapat paradoks dalam surveinya ini.


Sebab, meski kepuasan terhadap pemerintah tinggi, masyarakat merasa lapangan kerja susah hingga mengeluhkan harga sembako mahal.


"Tentunya sebagai secara awam, kita menilai bahwa ini adalah suatu paradoks yang luar biasa. Di satu sisi, publik merasakan langsung aspek-aspek yang sifatnya sangat mikro, terkait dengan lapangan kerja, kemudian sembako yang mahal," kata Adjie.


"Tetapi di sisi lain secara umum mereka menyatakan puas terhadap kinerja Prabowo," imbuhnya.


Sumber: Kompas

Halaman:

Komentar

Terpopuler