POLHUKAM.ID - Politisi senior PDIP Beathor Suryadi di acara iNewsTV yang tayang tadi malam (Rabu 18/6/2025) membeberkan terkait pencetakan ijazah Jokowi di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat, yang digunakan saat pendaftaran ke KPU sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012 berpasangan dengan Ahok.
Beathor Suryadi mengungkap saat pendaftaran itu ada dua tim, Tim Solo dan Tim Jakarta (tim dari partai pengusung Jokowi-Ahok).
Tim Solo menyatakan tidak punya dokumen ijazah Jokowi untuk digunakan mendaftar di KPU, lalu kemudian mereka mencetak ijazah Jokowi itu di pasar pramuka Jakarta.
"Siapa saja pak yang terlibat?" tanya Host iNewsTV.
Beathor Suryadi menyebut: "Tim Solo yang inti itu ada tiga orang, ada David, ada Anggit, ada Widodo (bukan Joko Widodo). Tapi yang berperan besar itu Widodo. Widodo ini yang mencetak ijazah Jokowi di pasar pramuka."
SIMAK SELENGKAPNYA paparan Beathor Suryadi di iNewsTV
👇👇
[VIDEO]
Udah terang benderang gini ternak mulyono masih aja TOLOL dalam membela
— Haji kohar (@Andi_Rubby) June 18, 2025
Universitas Pasar Pramuka Trending Usai Kader PDIP Bahas Ijazah Jokowi, Lokasi Pernah Digerebek Polisi!
Istilah Universitas Pasar Pramuka (UPP) jadi trending topik beberapa waktu belakangan.
Itu setelah muncul pernyataan dari politisi senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, terkait kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Hal itu pun menuai respons publik terutama di media sosial. Sejumlah warganet menyampaikan jejak digital terkait pasar pramuka.
Diketahui bahwa lokasi itu memang pernah digerebek polisi saat mengungkap sindikat percetakan ijazah palsu.
Tepatnya pada awal Juni 2015, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya kala itu, Kombes Krishna Murti, menangkap calo pembuatan ijazah palsu yang dilakukan tersangka Alex di Jl Salemba Raya, Pramuka, Jakarta Pusat.
Krishna Murti menyampaikan bahwa pelaku meraup banyak keuntungan. Calo menjual memasang tarif hingga puluhan juta rupiah kepada pembeli.
"Calonya menjual Rp10 juta ke konsumen, sementara tersangka AS mendapat Rp500 ribu per lembar ijazah," kata Khrisna Murti saat itu.
Krishna menjelaskan, tersangka bekerja sama dengan 3 orang calo atau perantara. Setelah mendapatkan konsumen, calo akan mengantarkan proyek tersebut ke Alex.
"Tersangka ini mencetak ijazah palsu dari hasil scanning ijazah yang disalin di tempatnya," katanya.
Hasil pemindaian itu kemudian dicetak oleh tersangka sehingga menyerupai aslinya. Namun, ada perbedaan mencolok dari ijazah palsu yang diprodukai tersangka dengan aslinya.
"Kalau ijazah asli yang cetak kan Peruri. Kalau ini dia menggunakan kertas biasa," terangnya.
Untuk melengkapi 'keaslian' ijazah palsu tersebut, tersangka memasang stiker hologram pada ijazah beberapa universitas.
Tersangka sudah menjalankan bisnia tersebut selama 1 tahun. Selama itu, dia sudah mencetak sekitar 500-an ijazah palsu dari sejumlah universitas terkemuka.
Tersangka ditangkap polisi di rumahnya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur pada 29 Mei 2015 lalu.
Di lokasi pencetakan di Jl Salemba Raya, Pramuka, Jakpus, disita barang bukti satu set komputer, printer, scanner dan sejumlah dokumen palsu. Tersangka dijerat Pasal 263 KUHP jo UU Pendidikan No 2 Tahun 2003.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Mahfud MD: Klaim Fadli Zon soal Pemerkosaan 1998 Mengingkari Hasil Investigasi
DPR Ingatkan Fadli Zon Jangan Berani-Berani Bikin Sejarah Cacat
Dari Yovie Widianto hingga Wamen Rangkap Jabatan Komisaris: BUMN Bukan Milik Rezim!
Kenapa Satgas Saber Pungli Warisan Jokowi Dianggap Gagal dan Dibubarkan Prabowo? Simak!