Tom Lembong Ungkap Risiko Berseberangan dengan Penguasa: Saya Siap untuk Dipenjara dan Dibunuh

- Rabu, 02 Juli 2025 | 09:15 WIB
Tom Lembong Ungkap Risiko Berseberangan dengan Penguasa: Saya Siap untuk Dipenjara dan Dibunuh


POLHUKAM.ID
- Menteri Perdagangan (Mendag) RI 2015–2016, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, mengaku kerap menerima ancaman secara tidak langsung karena berbeda pilihan politik dengan penguasa.

Hal itu disampaikan Tom saat diperiksa sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi importasi gula, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (1/7).

Dalam keterangannya, Tom menceritakan bahwa ancaman secara tidak langsung itu disampaikan oleh orang yang berada di pemerintahan maupun di dalam lingkaran pemerintahan jika dirinya berseberangan pilihan politik.

"Saya akan mengatakan tidak ada ancaman langsung, tapi sudah banyak ancaman tidak langsung oleh orang-orang yang berada dalam pemerintahan maupun orang-orang yang dekat dengan pemerintahan, bahwa akan membawa konsekuensi termasuk potensi konsekuensi hukum apabila saya memilih sebuah posisi yang berseberangan dengan penguasa," kata Tom dalam persidangan, Selasa (1/7).

Perbedaan pilihan politik itu pun mengundang pertanyaan dari sejumlah tokoh Muhammadiyah usai Tom bergabung dalam tim kampanye salah satu Capres-Cawapres pada Pilpres 2024 lalu.

Adapun Tom merupakan Co-captain Timnas AMIN—tim kampanye Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar—dalam Pilpres 2024 lalu. Anies-Muhaimin melawan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang didukung oleh Presiden saat itu, Joko Widodo.

Meski berbeda pilihan politik dan kerap mendapat ancaman secara tidak langsung, Tom menekankan siap untuk dipenjara, bahkan dibunuh.

"Karena itu di awal-awal kampanye, waktu saya sudah bergabung ke tim kampanye nasional pasangan Capres-Cawapres tersebut di suatu acara, tokoh-tokoh Muhammadiyah, saya ditanya, kok saya berani untuk berseberangan dengan penguasa?" ucap Tom.

"Dan saya menyampaikan kepada segenap hati kepada hadirin, tokoh-tokoh Muhammadiyah dari seluruh Indonesia, bahwa saya merasa dalam hidup saya sudah diberikan terlalu banyak rezeki, sehingga untuk perjuangan ini saya siap untuk dipenjara, siap untuk disiksa, dan bahkan siap untuk dibunuh," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Tom menyatakan tetap kecewa dengan kondisi perpolitikan Indonesia. Hanya karena berbeda pandangan dengan penguasa, dirinya kini justru duduk di kursi pesakitan.

"Jadi, ekspektasi saya sudah saya sesuaikan meskipun saya tetap shock dan tetap kecewa. Secara rasional saya mengetahui bahwa arah perkembangan sistem perpolitikan kita memang sudah seperti itu," tuturnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbincang dengan eks Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, usai sidang kasus dugaan korupsi importasi gula, yang menjeratnya sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa. Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Lebih lanjut, Tom juga menceritakan tidak pernah membayangkan dirinya berada dalam posisi sebagai terdakwa kasus korupsi.

"Tentunya saya tidak pernah membayangkan diri saya sendiri akan dalam situasi seperti ini, tapi mengikuti dan mengamati perkembangan kondisi politik maupun kondisi hukum di negeri kita, tentunya saya tidak sepenuhnya kaget, tidak sepenuhnya heran atas kejadian ini yaitu saya ditersangkakan," imbuh dia.

Sumber: kumparan

Komentar