Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu menyebut, keputusan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi untuk merombak struktur kabinetnya.
"Sudah kami sampaikan itu domainnya Presiden, jadi saya tidak mengandai-andai apakah itu dari NasDem atau dari rekan koalisi yang lain, atau kah dari profesional. Itu sepenuhnya domain Presiden," kata Johnny kepada wartawan, di NasDem Tower, pada Senin (13/6/2022) malam.
Bagi Johnny, dirinya sangat menghormati apapun yang akan ditentukan oleh Presiden Jokowi, apabila reshuffle betul terjadi pada Rabu Pahing itu.
Menurutnya, keputusan Presiden tersebut merupakan bentuk penyempurnaan dari struktur pemerintahan yang masih terus berjalan hingga 2024 mendatang.
"Apabila Bapak Presiden melihat perlu ada penyempurnaan, perubahan posisi dalam rangka mengantisipasi perubahan geostrategis dan perubahan tantangan dunia terhadap Indonesia, maka itu kita hormati," ujar Johnny.
Sebelumnya, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno juga menyoroti isu reshuffle Kabinet Jokowi-Amin yang dikabarkan akan terjadi pada Rabu (15/6/2022).
Eddy menyebut bahwa kebijakan reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Sehingga partainya menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi terkait perombakan kabinetnya.
"Oleh karena itu, tentu kami melihat bahwa hal ini merupakan kembali lagi hak prerogatif presiden, kedaulatan sepenuhnya untuk melakukan reshuffle itu ada di tangan Presiden, sehingga kami dalam hal ini adalah pihak yang tentu menghormati hak prerogatif tersebut," kata Eddy kepada wartawan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Sabtu (13/6/2022).
Adapun, kata Johnny, dirinya juga belum mengetahui waktu pelaksanaan hingga siapa saja menteri yang dicopot dari kursi Kabinet Indonesia Maju.
"Sekali lagi, ini bukan normatif. Yang sebenarnya, sikap Partai Nasdem dari awal membentuk kabinet, merombak kabinet, mengubah kabinet adalah hak prerogratif presiden,” ungkapnya.
"Kami menghormati hak prerogratif presiden seutuhnya," tegasnya.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!
Cara Pidato Seskab Teddy Tuai Atensi! Publik Sebut Bisa Jadi Saingan Masuk Bursa Cawapres ke Depan
Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan