"Tapi kalau yang Mas Gibran gini-gini tuh (gaya Sun Go Kong saat debat lawan Mahfud MD) bingung sudah tidak bisa pembelaan tuh karena kita juga kaget juga sih itu," katanya dengan nada menyerah.
Inisiatif Sendiri, Bukan Perintah
Lantas, apakah semua aksi "nyebokin" ini adalah perintah langsung dari tim kampanye? Tretan dengan tegas membantahnya.
Menurutnya, semua konten yang ia buat adalah murni inisiatifnya bersama Coki Pardede setelah melihat ada celah untuk mengubah serangan menjadi komedi.
"Sekali lagi ini tidak ada perintah ya dari dia ya untuk tolong bersihkan nama baik saya. tidak ada. Tapi kalau saya dan Coki merasa ini kayaknya bisa kita bercandain deh hal ini, serangan ini. baru kita kontenin," tegasnya.
Ia juga membedakan perannya dengan para artis atau influencer papan atas seperti Raffi Ahmad atau Ria Ricis.
Menurutnya, para selebritas itu berfungsi sebagai "wajah" untuk menarik massa pemilih yang lebih luas, seperti penonton sinetron. Sementara perannya lebih spesifik dan taktis.
"Itu itu bukan disuruh ngebersihin, itu kan cuma buat biar ada artis-artis gede mungkin untuk mengambil pemilih-pemilih yang penonton sinetron gitu... Itu buat wajah bukan buat nyebokin mereka," pungkasnya, menggarisbawahi perbedaan antara endorser selebritas dan operator komedi politik.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara