"Ada dorongan dari berbagai elemen masyarakat dan dari tubuh Partai Golkar sendiri agar Mbak Tutut kembali berlabuh ke Golkar," kata Agus melalui keterangan tertulis, kamis (21/8/2025).
Agus mengatakan Pak Harto sendiri merupakan penggagas dan pendiri Partai Golongan Karya yang awalnya merupakan Sekber Golongan Karya yang dibentuk bersama Suhardiman pada 20 Oktober 1964.
"Mbak Tutut itu tidak haus akan kekuasaan, tetapi dengan kembali ke Golkar tentu akan lebih mewarnai jalannya roda partai," lanjutnya.
Menurut Agus, terlepas dari dukungan istana, wacana kembalinya Mbak Tutut ke parpol berkelir kuning bakal lebih mewarnai Partai Golkar dalam dinamika politik nasional.
"Mbak Tutut tentu diharapkan ikut mengembalikan maruah Partai Golkar sekaligus turut serta dalam menyukseskan pembangunan nasional di bawah pemerintahan baru Prabowo-Gibran," tuturnya.
Jika nantinya Mbak Tutut benar-benar bergabung kembali ke Partai Golkar, kata Agus, artinya ada anak ideologis dan anak biologis Presiden kedua RI HM Soeharto di parpol penguasa orde baru tersebut.
Selain itu, Agus menilai bahwa Partai Golkar sejak era reformasi ada perubahan orientasi kepemimpinan.
Dari sebelumnya berorientasi pada tokoh, sekarang pada kader.
"Dengan melihat Golkar yang berorientasi pada kader, ini peluang bagi kader-kader Golkar siapa pun dia. Ini pintu masuk dan sudah waktunya Mbak Tutut kembali mengurus lagi Partai Golkar yang didirikan bapaknya," ujar Agus.
Namun, tantangan Mbak Tutut menurutnya tidak mudah.
Putri sulung mendiang Pak Harto itu harus mampu melakukan pendekatan dengan kader-kader Golkar untuk bergabung kembali.
Di sisi lain, Mbak Tutut juga memiliki beban sejarah karena akan banyak pihak yang bakal melihat dirinya dengan kiprah bapaknya selama memimpin Orde Baru.
Namun, Agus secara objektif menyatakan selain ada kekurangan, banyak juga kelebihan selama Indonesia dipimpin Soeharto, seperti RI mencapai swasembada pangan hingga RI menjadi macan asia dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi masa itu.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Dokter Tifa Bongkar Kejanggalan Salinan Ijazah Jokowi di KPU, Ini Fakta yang Terungkap!
Setahun Prabowo Memimpin, Geng Solo Harus Dituntaskan!
Listyo Sigit Naikkan Sejumlah Komjen, Prof Ikrar Beber Jurus Penyelamatan Keluarga Jokowi
DPR Kena Prank! Dana Reses Rp702 M Bikin Tak Sedih Tunjangan Rumah Dihapus