POLHUKAM.ID - Presiden Prabowo Subianto mengajak semua partai politik untuk membangun kehidupan kebangsaan yang dewasa. Ajakan itu disampaikan oleh Prabowo saat membuka Musyawarah Nasional ke-6 PKS.
Prabowo menyatakan pihak yang kalah dalam kompetisi politik harus besar hati. Ia memberikan contoh dirinya, yang berulang kali kalah dalam pemilihan presiden.
"Yang lewat ya lewat, kita bersatu sekarang untuk bangsa dan negara. Saudara-saudara, ya politik seperti itu, politik harus ramai," katanya. "Kita harus dewasa, kita harus jadi bangsa yang dewasa. Kita ingin menang, kita tapi juga harus siap kalah. Kalau mau belajar kalah belajar dari Prabowo Subianto"
Prabowo ikut serta dalam 4 pemilihan presiden-wakil presiden RI. Pada Pemilu 2009, Prabowo yang ikut serta sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati.
Dalam dua pilpres berikutnya, Prabowo mencalonkan dirinya sebagai presiden tetapi kalah dari Jokowi. Prabowo berhasil memenangi pilpres 2024 berpasangan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo bergurau bahwa PKS juga berpengalaman kalah dalam pilpres. Empat dari lima pasangan yang didukung, kalah. PKS hanya sekali menang dalam pilplres, yaitu saat mendukung pencalonan SBY dan Boediono dalam Pilpres 2009.
Ia berseloroh PKS dua kali mendukung pencalonan dirinya sebagai presiden, tetapi selalu kalah. Ketika ia berhasil menang, PKS justru tidak mendukung.
"Lima kali pemilihan, empat kali kalah, PKS ikut lagi ikut lagi. Dua kali dukung gue, dua kali kalah, yang gue menang, lu enggak dukung lagi," katanya.
Dia menyatakan dalam demokrasi yang dewasa, semua unsur harus bersatu mendukung pemimpin terpilih.
"Jadi saudara-saudara, kita harus demokrasi yang dewasa. Siapa presiden, siapa wapres ya, oke yang penting siapa pun, kita bersatu untuk bangsa dan negara," kata Prabowo.
Sumber: cnbc
Artikel Terkait
Pengamat: Saatnya Prabowo Reset Berbagai UU Peninggalan Jokowi Yang Banyak Rugikan Rakyat!
Tidak Dendam ke Anies Diberi Nilai 11 saat Debat, Prabowo: Sebenarnya Dia Bantu Gue Menang!
Amnesty International: Indonesia Bukan Lagi Negara Demokrasi, Berawal di Era Jokowi!
Jokowi Harusnya Pikirkan Rakyat Bukan Sibuk Urus Gibran Menuju 2029