Pengamat politik Rocky Gerung mengkritisi syarat minimal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang hanya minimal ijazah SMA. Kritik itu disampaikannya melalui akun media sosial Instagram.
"Capres Cawapres minimal SMA dengan alasan membatasi hak orang untuk bekerja?," kata Rocky Gerung, dikutip dari akun media sosial Instagram pada Jumat (10/10).
Rocky membandingkan syarat tersebut dengan ketentuan untuk profesi lain yang mensyaratkan ijazah minimal S1, seperti guru dan dokter. Bahkan, untuk menjadi dosen di universitas dan sekolah tinggi, syarat minimalnya adalah ijazah S2.
"Guru minimal S1, dokter minimal S1, dosen minimal S2," ungkap Rocky.
Ia secara tegas menyatakan bahwa jika alasannya adalah untuk tidak membatasi hak, maka seharusnya pemerintah juga tidak membatasi profesi-profesi lain dengan syarat minimal pendidikan. Ia menyesalkan bahwa masyarakat justru dibatasi untuk memperoleh hak pekerjaan melalui persyaratan pendidikan tersebut.
"Tau gitu hapus aja semua syarat pendidikan di semua jenis dan lowongan pekerjaan. Jd dosen, dokter, guru cuma lulusan TK ya nggak masalah, daripada membatasi hak orang kan ya," pungkasnya.
Latar belakang dari pernyataan ini adalah penolakan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap permohonan untuk menaikkan syarat pendidikan Capres-Cawapres menjadi minimal S1. Dalam putusan Nomor 87/PUU-XXIII/2025 pada Selasa (17/6), MK menolak pengujian materiil terhadap Pasal 169 huruf r Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu). Permohonan yang diajukan oleh Hanter Oriko Siregar dan Horison Sibarani tersebut ditolak seluruhnya.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Waketum PSI Datangi Rumah Jokowi, Laporkan Dugaan Penyelewengan Dana PIP
Bamsoet Usul Pemerintah Anugerahkan Pahlawan Nasional untuk Soeharto dan Gus Dur
Kondisi Jokowi Makin Mengkhawatirkan, Warganet: Mungkin Rindu Gorong-gorong
Enam Bocoran Pertemuan Prabowo-Jokowi, Prof Ikrar: Prabowo Akan Habisi Geng Solo dan Oligarki