Menurut Ali, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, mampu melihat sosok potensial untuk menjadi calon presiden, sehingga berani mengumumkan bakal calon lebih awal dari partai lainnya.
“Surya Paloh mampu melihat peluang siapa orang-orang yang potensial untuk maju sebagai Capres,” ujar Ali, Senin (27/6/2022).
Ali berpendapat, Ganjar Pranowo bisa saja dicalonkan oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, PPP, dan PAN. Anies Baswedan bisa juga tidak jadi dicalonkan.
Hal itu, lanjutnya, dikarenakan Prabowo yang disebut-sebut lebih memilih berduet dengan Muhaimin Iskandar. Sedangkan Puan Maharani diperkirakan akan mencari sosok selain Anies Baswedan.
“Anies agak sulit berpasangan dengan Puan karena Surya Paloh sudah tidak mesra dengan Megawati, kecuali ada tokoh yang bisa menyatukan,” ujar Ali.
Ali menjelaskan, maju atau tidaknya seorang tokoh akan dikembalikan pada keputusan partai yang berkoalisi. Hal itu merupakan dampak dari kebijakan undang-undang pemilu yang menetapkan presidential threshold (PT) 20 persen.
Ali juga menilai, PT 20 persen adalah angka yang terlalu tinggi. Menurutnya, angka tersebut harus dikurangi agar lebih banyak pilihan bagi masyarakat dalam memilih presiden.
“PT sebaiknya tidak setinggi itu, misal bisa 10 persen, sehingga bisa banyak calon yang maju. Masyarakat banyak pilihannya,” kata Ali.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Disebut Kudeta Kebijakan, Sri Radjasa Ungkap Tim Internal Polri Dibentuk untuk Lawan Tim Reformasi Presiden
Sri Radja Ungkap Skenario Suksesi Kapolri dan Kandidat Kuda Hitam Pilihan Prabowo
Jokowi Ketakutan dengan Nasib Politik Gibran pada 2029
Refly Harun: Jadi Wali Kota Saja Gibran Tak Layak!