Ismail memberikan beberapa contoh serangan terkait politik identitas yang kerap terjadi pada momentum pemilihan umum (pemilu).
Satu yang cukup terasa adalah tudingan di pilpres 2019 bahwa Jokowi merupakan sosok yang anti Islam-ulama dsj. Analisis data yang Ismail lakukan menunjukkan hal menarik tentang tudingan “Jokowi anti Islam”.
Menurut Ismail, isu tersebut memang cenderung ramai bahkan heboh tetapi justru yang mengangkat bukanlah dari kubu lawan, tetapi dari pendukung Jokowi sendiri.
Baca Juga: Anies Baswedan Mohon Pasang Kuping Baik-baik, Rocky Gerung Akan “Hukum” Anda Jika Tidak Melakukan Hal ini, Simak!
“Jokowi anti Islam dan Ulama, ini kan politik identitas. pertanyaannya siapa yang mengangkat isu itu. Di dalam percakapan ternyata 01 pendukung Pak Jokowi, 02 nggak mengangkat. Artinya isu ini memang ramai tetapi tidak diangkat oleh pendukung Prabowo tapi diangkat oleh pendukung Pak Jokowi sendiri, semacam self victim” ujar Ismail.
Kubu lawan justru tercatat melakukan percakapan besar sebagai “bahan serangan” terkait Janji-janji Jokowi yang dianggap belum ditunaikan selama menjabat di periode pertama.
Terkait kubu lawan Jokowi yakni Prabowo di Pilpres 2019, Ismail berdasarkan data dan analisisnya menunjukan isu “Prabowo” pemarah justru datang dan diramaikan oleh para pendukung Prabowo sendiri.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara