“Utamanya serangan-serangan keras dari PDIP sebagai partainya pemerintah, yang lebih menunjukkan sebagai mitra kritis dibandingkan selalu mendukung kebijakan pemerintah,” tuturnya.
Di samping itu, dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo ini meyakini, Jokowi menghindari penjegalan PDIP terhadap strateginya memainkan politik dua kaki.
Politik dua kaki yang dimaksud Efriza, adalah mendukung capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Sebab, Jokowi memahami yang meradang adalah PDIP, partainya pemerintah. Tentu saja, mereka akan menuntut Jokowi menertibkan para pembantunya,” demikian Efriza menambahkan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Mendesak Evaluasi! Menteri Hukum Supratman Kini Jadi Sorotan
Waspada! Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi Bisa Jadi Beban Berat Pemerintah
Menhut Raja Juli Tantang Jokowi Soal Ijazah Asli Saat Pidato di UGM, Begini Faktanya
Jokowi Dinilai Belum Siap Lepas Jabatan, Benarkah Jadi Mantan Presiden Terberat?