Grup tersebut terdiri dari karyawan-karyawan Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN yang sebagian besar berasal dari generasi milenial atau Gen Z.
"Di Kementerian BUMN, mereka membentuk grup yang disebut ranger medsos yang anggotanya terdiri dari karyawan BUMN dan Kementerian BUMN yang generasinya lebih muda," kata perempuan tersebut, Senin (10/7/2023).
Adapun tugas dari grup tersebut adalah memberikan komentar positif di media sosial untuk Erick Thohir serta membentuk opini bahwa Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir berhasil.
"Tugas mereka adalah memberikan komentar positif dan memberikan like di media sosial Erick Thohir serta membentuk opini bahwa Kementerian BUMN di pimpin Erick Thohir ini lumayan berjaya lah, dividennya naik, keuntungannya naik segala macam," ujarnya.
Namun, hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari Erick Thohir maupun pihaknya terkait hal ini.
Terpisah, dalam sebuah talk show pada Jumat (31/12/2023) Erick menilai media sosial sebagai alat untuk mengontrol atau menjaga keseimbangan di antara lembaga-lembaga dan masyarakat.
Ia tak memungkiri saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden Intermilan pada 2014 silam ada pujian ketika timnya menang dan ada makian ketika timnya kalah.
“Saya setuju ini bagian dari check and balance, ya sama ketika punya klub bola ya nasibnya sama, menang dipuji puji, begitu kalah di maki maki. Dan perasaan itu kalau di bola seperti kalah enggak bisa tidur, seri kenapa gak bisa menang, menang senyum-senyum sendiri jadi sama di Medos itu,” ujar Erick, dikutip dari medcom.id.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Ijazah Jokowi Palsu? Survei Buktikan Mayoritas Masyarakat Justru Tidak Percaya
Gibran Dinilai Cerdas & Visioner, Survei Buktikan 71% Publik Puas!
Rizal Fadillah Sebut Jokowi Tak Hafal Salam UGM, Tuduh Ijazah Palsu: Stop Tipu-tipu!
Program MBG Prabowo-Gibran: Capaian Spektakuler di Tahun Pertama!