Selain itu, hampir semua lembaga survei menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo paling tinggi, sedangkan elektabilitas Erick Thohir terus menanjak dan potensial menjadi kuda hitam.
Keunggulan lain bila Ganjar Pranowo memilih Erick Thohir, kata Verdy Firmantoro, adalah kelincahan gerakan Erick Thohir dalam "mempromosikan" dirinya ke publik beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Tak Punya Jagoan, KIB Sebaiknya Usung Capres dari Luar Partai
Juga, Ganjar Pranowo yang mewakili kelompok nasionalis akan disempurnakan oleh Erick Thohir yang mewakili Islam Nahdlatul Ulama.
"Suka atau tidak, duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir dinilai masuk dalam simulasi lembaga survei lantaran keduanya seorang profesional. Selain itu, mereka dianggap mampu memaksimalkan media sosial sebagai alat kampanye jelang Pilpres 2024 mendatang," ucap Verdy.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara