"Tiga partai yang berkumpul sepakat bahwa dalam Pemilu 2024 nanti kita tidak boleh mengalami atau terjebak pada hal yang sama," ujar Ace, dalam keterangannya, Kamis (12/5).
Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini, Pilpres 2014 dan 2019 menyisakan trauma yang mendalam. Yaitu pembelahan sosial, polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun pemilu sudah usai.
Ace berharap, Pemilu 2024 harus menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, track record, dan prestasi. Pemilu harus jadi kesempatan untuk saling membuktikan diri mana yang terbaik di antara para peserta kontestasi.
Jebolan UIN Jakarta ini melihat, pembelahan sosial pada Pilpres 2019 sulit dijembatani karena dua kutub yang ekstrem terus terlibat pertengkaran dan saling caci maki hingga saat ini. Padahal, pertengkaran itu tidak memiliki sumbangsih apa pun untuk kemajuan bangsa. "Soal persaingan, bentuknya harus friendly," ucap dia.
Ace mengatakan, koalisi tiga partai politik tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia lebih makmur, lebih kaya, dan lebih maju di masa depan. Ia mengatakan, persaingan akan segera usai setelah pemilu juga usai.
Ace memastikan, Koalisi Indonesia Bersatu sangat inklusif. Koalisi ini masih terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik lainnya. "Karena yang menyatukan kami adalah kesepakatan gagasan dan ide untuk membangun Indonesia," ucap mantan aktivis Ciputat ini.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Bukan Hanya Urusan Kalah Mental, Refly Harun Kupas Tuntas Penyebab Gibran Tak Salami AHY!
GEGER Momen Gibran Ogah Salami AHY, Sinyal Retak di Kabinet? Ini Fakta dan Analisisnya!
Terlalu Dini Kaitkan Gibran Tak Salami Menteri Jadi Pintu Masuk Pemakzulan
Bongkar Gerak Tipu Prabowo Subianto Lewat Amnesti: Jokowi Ditinggal, Megawati Dirangkul?