Zaki, sapaan akrabnya menilai BUMN bukan tidak mau membantu ajang tersebut.
"Mereka ketakutan untuk bantu jadi sponsor," ujar Zaki dilansir dari GenPI.co, Jumat (2/6).
Tentu bukan tanpa alasan Zaki menyebut BUMN ketakutan untuk jadi sponsosr Formula E.
Sebab, Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menilai risikonya terlalu tinggi jika BUMN jadi sponsor Fomula E.
"Sinyal merah dari Presiden Jokowi dan lingkaran istana tidak berkenan jika BUMN berpartisipasi dalam formula E," jelasnya.
Zaki mengatakan, jika BUMN nekat, pimpinannya akan kena gebuk.
"Bisa saja para direktur atau komisaris BUMN yang berpartisipasi akan dipecat," jelasnya.
Zaki menambahkan, Jokowi masih melihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kompetitor terkait proyek ajang balap milik mereka.
Zaki mengatakan, jika Anies berhasil atau sukses, bisa dianggap melunturkan kesuksesan Jokowi.
Namun, hal itu menjadi berbeda jika Istana memberikan lampu hijau untuk Formula E.
Para pemimpin BUMN tentu akan berbondong-bondong memberikan sponsor ke Formula E.
"Lucu memang, tetapi nyata. Kompetisi elite masih bersifat kampungan dan berlomba pada pencitraan," jelasnya. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Sri Radja Ungkap Skenario Suksesi Kapolri dan Kandidat Kuda Hitam Pilihan Prabowo
Jokowi Ketakutan dengan Nasib Politik Gibran pada 2029
Refly Harun: Jadi Wali Kota Saja Gibran Tak Layak!
Rocky Gerung Walk Out dari Panggung Rakyat Bersuara yang Dipandu Aiman, Muak dengan Kedunguan