POLHUKAM.ID -Memboyong sejumlah influencer ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menandakan rapuhnya wibawa dan pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mata masyarakat.
Hal itu disampaikan Sosiolog Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun kepada RMOL, Senin (29/7).
Menurutnya, Jokowi sampai perlu bekingan pegiat media sosial untuk mencitrakan IKN yang selama ini buruk di mata masyarakat agar tampak sesuai harapan.
"Ia sepertinya merasa tidak cukup dengan keberadaan media mainstream atau mungkin khawatir dengan pemberitaan media mainstream yang kini makin objektif tentang IKN. Ia sangat bergantung dengan media sosial," katanya.
"Di akhir kekuasaanya masih bergantung dengan medsos dan haus pencitraan," sambungnya.
Ubedilah menambahkan, Jokowi membawa influencer untuk membangun citra positif di penghujung jabatannya sebagai presiden.
"Ini juga menunjukkan kegagalan bangun wibawa Presiden selama hampir 10 tahun. Mestinya di penghujung kekuasaan itu sudah santai karena sudah bekerja hampir 10 tahun dan tinggal panen citra dan meninggalkan legacy positif. Tetapi nyatanya ia masih gelisah dan haus konstruksi citra melalui influencer," tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
DPR RI Protes Rencana Dedi Mulyadi Sekolahkan Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Desakan Pemakzulan Wapres Makin Nyaring, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk bagi Orang Waras
Waketum Projo Kelabakan Ditanya Roy Suryo soal Ijazah Asli Jokowi
IRONI! Gegara Sang Ayah Dukung Pemakzulan Gibran, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Putra Try Sutrisno Kini Dimutasi