POLHUKAM.ID - Cita-cita membangun moda transportasi cerdas yakni taksi terbang (fly taxi) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), buyar seketika. Karena ahlinya resmi mundur dari megaproyek senilai Rp466 triliun.
Pada 7 Februari 2025, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD), Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi yang akrab disapa Ale, resmi mengajukan mundur dari IKN. Saat ini, dirinya sedang menunggu keputusan presiden (keppres).
Selama mengabdi di IKN, Ale yang ternyata Guru Besar Universitas Indonesia (FT-UI) itu, gencar mencetuskan sejumlah inovasi brilian.
Dia dikenal sebagai sosok sentral dari suksesnya Proof of Concept (PoC) taksi terbang yang akan menjadi mobilitas pintar masa depan di IKN Kaltim.
Pada 2024, OIKN menggandeng Hyundai Motors Company (HMC) dan Korean Aerospace Research Institute (KARI), berhasil mengembangkan taksi terbang berjenis optionally piloted personal. atau passenger air vehicle (OPPAV).
Rencananya, taksi terbang ini menjadi moda transportasi udara dari IKN ke Balikpapan, Kalimantan Timur atau Palu, Sulawesi Tengah.
Sehingga masyarakat tidak perlu lagi singgah ke Makassar atau Jakarta dengan penerbangan konvensional. Bisa langsung ke tujuan dengan taksi terbang.
Pada akhir Juli 2024 dilakukan uji coba terhadap taksi terbang selama 4 menit mengudara di sekitar Bandara APT Pranowo, Samarinda, Kalimantan Timur.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara